Industri Logistik RI Kian Cerah Tahun Ini

Industri logistik nasional dalam beberapa tahun terus menunjukkan peningkatan.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 18 Mar 2014, 17:24 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2014, 17:24 WIB
Logistik
(Foto: Antara)

Liputan6.com, Jakarta Industri logistik nasional dalam beberapa tahun terus menunjukkan peningkatan. Hal itu dipicu pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai di atas 5%.

Frost and Solivan memperkirakan pertumbuhan itu akan terus berlanjut pada 2014. Lembaga survei internasional tersebut memperkirakan tahun ini industri logistik nasional akan tumbuh 14,7% menjadi Rp 1,816 triliun.

"Itu lebih tinggi dibanding perkiraan tahun lalu yang saat itu kita perkirakan Rp 1,583 triliun, itu lebih karena pertumbuhan di sektor jasa dan peningkatan konsumsi pribadi rumah tangga," ungkap Vice President Global, Transportation & Logistic Practice, Frost & Sullivan, Gopal R di Jakarta, Selasa (18/3/2014).

Secara lebih spesifik, Gopal menjelaskan indikator pertumbuhan sektor logistik nasional terkait makro ekonomi seperti produk domestik bruto (PDB), pertumbuhan ekonomi dan paritas daya beli mendorong konsumsi pribadi yang meningkatkan volume perdagangan dan nilai, sehingga mampu mendukung distribusi barang.

"Pertumbuhan dalam perdagangan internasional akan mendorong integrasi regional, menghilangkan hambatan perdagangan, ditambah dengan kenaikan tingkat containerization dan ekspansi eksternal dari industri ekonomi, demografi dan konsumer," tutur dia.

Dari sekian industri, Gopal menilai industri paling menguntungkan pada tahun ini adalah industri yang berasal dari segmen kelautan.

Dari perkiraan, industri tersebut akan tumbuh 4,3% dengan total volume 1,04 miliar ton setiap tahunnya.

"Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta akan meningkatkan kapasitas tahunan dari lima juta TEU kontainer menjadi 18 juta TEN," tegas dia.

Selain itu, volume kargo dengan kereta api diperkirakan akan meningkat 8,5% menjadi 25,5 juta ton pada 2014 dibandingkan dengan 23,6 juta ton pada 2013.

Namun Gopal menambahkan untuk masuk ke sektor kereta api akan sedikit sulit mengingat sifat modal dan padat karyanya, serta kebutuhan infrastruktur yang luas.

Sedangkan untuk pengiriman barang menggunakan transportasi udara, Gopal memperkirakan akan naik sebesar 15,3% mencapai 1,34 juta ton dari 1,15 juta ton pada 2013.

"Soekarno Hatta, sebagai gerbang utama untuk perdagangan internasional, itu akan memiliki pertumbuhan volume kargo di kisaran rata-rata 5%-7%, didorong oleh peningkatan konsumsi masyarakat," pungkas Gopal.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya