Liputan6.com, Beijing Harga mata uang virtual bitcoin merosot hampir 10% setelah beredar informasi Bank Sentral China (POBC) yang menginstruksikan seluruh bank dan perusahaan pembayaran untuk menutup rekening mata uang virtual tersebut. Artinya, sekitar dari lebih 10 bursa bitcoin harus menutup transaksinya.
Seperti dilansir dari laman Bloomberg, Jumat (28/3/2014), indeks harga di CoinDesk Bitcoin mencatat harga bitcoin merosot 9,38% ke level US$ 524,77 pada perdagangan pukul 12:06 waktu New York.
Penurunan tersebut terjadi setelah sebuah media China mengungkapkan surat edaran POBC yang mengimbau seluruh rekening bitcoin ditutup selambat-lambatanya pada 15 Apri 2014. Dengan begitu, para investor mata uang digital tersebut tak bisa lagi mentransfer dana ke sejumlah bursa jual beli bitcoin.
"Saya khawatir dengan berbagai rumor yang beredar terkait topik tersebut. Saya belum mendengar konfirmasi dari siapapun. Kami masih menunggu apa yang akan terjadi," ungkap CEO BTC China, Bobby Lee. BTC China merupakan bursa jual beli bitcoin terbesar di Asia.
Sikap keras bank sentral China ini menjadi langkah terbaru POBC sebagai bentuk tanggung jawabnya membatasi sejumlah kesepakatan pertukaran bitcoin yang mungkin digunakan untuk pencucian uang.
Desember lalu, POBC telah menerbitkan pemberitahuan adanya pembatasan jual beli bitcoin atau produk apapun yang berkaitan dengan mata uang digital tersebut bagi sejumlah lembaga keuangan dan perusahana pembayaran.
Sejauh ini, para pejabat POBC masih belum mengomentari adanya laporan tersebut. Sementara beberapa hari lalu, dari situs resminya, POBC membantah telah mengeluarkan laporan yang melarang perdagangan bitcoin.
Mata uang virtual itu telah mendapat hantaman besar setelah bursa jual beli bitcoin terbesar dunia, MtGox bangkrut. Saat itu, nilai tukar bitcoin tercatat anjlok hingga 8%. MtGox melaporkan pihaknya telah menderita kehilangan dana sebesar US$ 470 juta atas kepemilikan bitcoin dan perusahaan yang hilang dari situsnya.
Nilai Tukar Bitcoin Terjun Bebas Usai Sikap Keras China
Bank sentral China dikabarkan telah menginstruksikan seluruh bank dan perusahaan pembayaran untuk menutup rekening bitcoin.
Diperbarui 28 Mar 2014, 12:30 WIBDiterbitkan 28 Mar 2014, 12:30 WIB
Pemerintah Jepang menyatakan, regulasi tentang bitcoin harus melibatkan lembaga internasional guna menghindari risiko peretasan.... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Daftar 91 Produk Skincare Berbahaya yang Ditarik BPOM RI di Februari 2025
Tersangka dan Barbuk Robot Trading Net89 Dilimpahkan ke Kejaksaan, Ada Tesla hingga Uang Miliaran
Rahasia Rebus Jantung Pisang agar Tidak Pahit dan Tetap Putih, Cuma Pakai 1 Bahan
Tips Kelola Stres dan Depresi dari Inayah Wahid hingga Eks Menkes Nila, Kapan Perlu ke Psikolog?
6 Potret Pernikahan Aulia DA dan Cahu, Akad Nikah Hingga Resepsi Digelar Mewah
Zelenskyy Siap Mundur demi Keanggotaan Ukraina di NATO
Tips Glow Up dalam Seminggu: Panduan Lengkap Transformasi Diri
Arti Roasting, Fenomena Komedi yang Menggelitik di Kalangan Anak Muda
OJK Prediksi Usaha Bullion Bisa Tambah Nilai Ekonomi Indonesia hingga Rp 50 Triliun
Ini Hukuman Terberat di Dunia bagi Para Pelaku Dosa, Diungkap Ustadz Khalid Basalamah
Metro Sepekan: Usai Dilantik Jadi Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi Langsung Copot Kepala SMAN 6 Depok
Konami Gandeng Lamine Yamal Jadi Duta Game eFootball! Begini Kata Neymar Jr.