Liputan6.com, Jakarta - Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Rizal Djalil akan berusaha mewujudkan program dengan baik meski masa jabatannya cukup singkat mulai dari April-Oktober 2014.
Salah satu program penting yang ingin diselesaikan oleh BPK seperti penyelesaian Jembatan Selat Sunda (JSS). Saat ini, masalah JSS masih menjadi perdebatan antara pemerintah dan swasta soal penggunaan dana. Menurut Rizal, proyek JSS penting agar infrastruktur nasional menjadi bagus.
"Kalau kami ketemu akan kita sampaikan. Supaya apa? Supaya infrastruktur kami bagus. Jangan terhambat oleh persoalan-persoalan teknis seperti itu. Kami dukung pemerintah. Kami akan memberikan pendapat tentang JSS dari aspek keuangannya," kata dia, Jakarta, Senin (28/4/2014).
Ia mengatakan, proyek JSS sampai sekarang masih belum ada kemajuan. Oleh karena itu, ia meminta agar persoalan kesepakatan antara pemerintah dan swasta cepat terselesaikan.
Selain itu, BPK juga akan membantu pemerintah untuk mengaudit beras miskin (raskin) dan bansos agar tepat pada sasaran.
"Semua yang berkaitan dengan kepentingan rakyat. Termasuk raskin. Meluruskan bansos yang tidak tepat. Bansos 90 triliun lebih itu tepat guna dan sampai pada yang berhak," pungkasnya.
Advertisement
Ketua BPK yang baru Rizal Djalil resmi dilantik pada Senin (28/4/2014). Dengan pelantikan ini, Rizal secara resmi menggantikan Hadi Poernomo yang telah memasuki masa pensiun pada usia 67 tahun.