Olahan Ikan Bandeng Jadi Primadona di Pangkep

Omzet hasil produksi dan pengolahan ikan bandeng tanpa tulang ini mencapai Rp 2 juta sampai Rp 3 juta per bulan.

oleh Eky Hendrawan diperbarui 02 Mei 2014, 12:33 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2014, 12:33 WIB
Ribuan orang membakar ikan bandeng saat peresmian Pasar Induk Puspa Agro di Desa Jemundo, Sidoarjo, Jatim. Bakar ikan tersebut masuk dalam Museum Rekor Indonesia (MURI).(Antara)

Liputan6.com, Makassar - Melimpahnya hasil ikan bandeng di Pangkep, Sulawesi Selatan, membawa dampak positif bagi Usaha Kecil Menengah (UKM) yang bergerak dalam industri pengolahan Bandeng Tanpa Tulang di daerah tersebut. 

Ratna, Manager Teknis UKM Mentari Citra Lestari Pangkep, Sulawesi Selatan, mengatakan pengolahan bandeng tanpa tulang di Pangkep saat ini hanya berjumlah satu, yang terdapat di Desa Bulu Cendea.

“UKM kami hanya mampu memproduksi Bandeng Tanpa Tulang sebanyak 100 ekor perhari, sedangkan tingkat kebutuhan pasar yang harus dipenuhi sebanyak 800 ekor perharinya," beber Ratna, di Pangkep, Sulawesi Selatan, Minggu (27/04/2014).

Untuk mencukupi kebutuhan tersebut, pihaknya saat ini telah melakukan pelatihan ke beberapa karyawannya, untuk memberikan pemahaman dan cara pengolahan produk tersebut.

"Kami sudah melakukan pelatihan dari 10 karyawan perempuan dan 2 laki-laki dengan mengundang pemerintah provinsi, Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pangkep untuk memberikan pemahaman dan cara untuk cabut tulang ikan bandeng," jelas Ratna.

Lebih lanjut, Ratna mengaku, UKM Mentari Citra Lestari sudah berjalan satu tahun lebih. Omzet hasil produksi dan pengolahan ikan bandeng tanpa tulang ini mencapai Rp 2 juta sampai Rp 3 juta per bulan.

Produk olahan ikan bandeng ini sangat digemari oleh masyarakat Sulawesi Selatan. Ikan bandeng tanpa tulang ini bisa dijadikan krispy, bisa di bakar, di masak dan ataupun di goreng.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya