Adira Multi Finance Incar Pertumbuhan Pangsa Pasar 16%

PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk mengharapkan pertumbuhan pembiayaan baru mencapai 8%-10% pada 2014.

oleh Septian Deny diperbarui 16 Mei 2014, 20:25 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2014, 20:25 WIB
Ilustrasi Bisnis
(Foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk menargetkan terjadi peningkatan pangsa pasar atau market share pembiayaan kendaraan bermotor mencapai 16%. Peningkatan ini diharapkan mampu mengatasi ketertinggalan Adira dari kompetitornya.

"Kami kejar di angka 14% sampai 16%, tahun lalu pangsa pasar Adira Finance di segmen ini hanya mencapai 12,6%," ujar Direktur Keuangan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk, I Dewa Made Susila saat konferensi pers di Hotel Four Season, Jakarta, Jumat (16/5/2014).

Made juga menyatakan, Adira juga menargetkan pertumbuhan pembiayaan baru pada tahun ini mencapai 8%-10%. Namun dia enggan menjelaskan secara detail mengenai hal tersebut.

Sementara itu, perseroan catatkan pembiayaan kredit kendaraan bermotor mencapai Rp 8,1 triliun pada kuartal I 2014. Pembiayaan kredit kendaraan bermotor itu antara lain sebesar 56% untuk sepeda motor baik baru ataupun bekas, sedangkan  46% untuk pembiayaan mobil.

"Dengan demikian, piutang pembiayaan konsumen yang dikelola meningkat 8% dan mencapai Rp 48,5 triliun pada akhir Maret lalu," kata Made.

Untuk laba bersih mencapai Rp 411 miliar atau meningkat 22% pada kuartal I 2014 dibandingkan kuartal I tahun lalu yang sebesar Rp 336 miliar. Sedangkan total aset perusahaan juga mengalami peningkatan 16% atau mencapai Rp 31,3 triliun dibandingkan Rp 30,99 triliun pada 2013. "Hal ini didorong oleh kenaikan pembiayaan yang tumbuh 19%," lanjutnya.

Made juga memaparkan, pada kuartal I tahun ini, jumlah penjualan motor baru di Indonesia mencapai 1,99 juta unit, sedangkan penjualan mobil baru mencapai 328 ribu unit. "Ini yang membuat kita pada kuartal I tahun ini membutuhkan pembiayaan baru terhadap 440 ribu unit kendaraan roda dua dan roda empat, dengan nilai pembiayaan baru mencapai Rp 8,1 triliun," tandasnya. (Dny/Ahm)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya