Mandiri Bakal Gunakan Teknologi Chip di ATM Mulai 2015

Penggunaan chip perlu dipersiapkan matang-matang mengingat biaya transformasi teknologi ini tidak sedikit.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 20 Mei 2014, 18:33 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2014, 18:33 WIB
Bank Mandiri
Ilustrasi (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengaku siap mengganti teknologi kartu automated teller machine (ATM) dari saat ini yang menggunakan teknologi magnetik menjadi menggunakan teknologi chip. Namun, pergantian tersebut tidak dilakukan dalam waktu dekat ini melainkan pada akhir tahun 2015.

Senior Executive Vice President Transaction Banking Bank Mandiri Rico Usthavia Frans mengatakan, masih lamanya pergantian teknologi tersebut karena memang disesuaikan dengan aturan Bank Indonesia (BI) yang mewajibkan semua bank mengganti teknologi ATM dari magnetik ke chip di akhir 2015.

Rico mengungkapkan saat ini Bank Mandiri tengah menyiapkan segala infrastruktur. "Kami sedang proses, kami tunggu kesiapan BI dan itu sesuai target BI di Desember 2015. Kami sedang proses development belakang sambil lihat spesifikasi kartunya bagaimana," ungkapnya saat ditemui di Plaza Bapindo, Jakarta, Selasa (20/5/2014).

Rico menambahkan penggunaan chip ini memang perlu dipersiapkan matang-matang mengingat biaya transformasi teknologi ini tidak sedikit.

"Ini relatif lebih mahal dari teknologi sekarang belum lagi kalau chip itu nanti pakai sistem combo, itu lebih mahal lagi," tegasnya.

Saat ini, Bank Mandiri sudah menganggarkan dana untuk penggunaan chip dalam kartu ATM. Namun sayangnya, Rico masih enggan mengungkapkan berapa biayanya.

Seperti diketahui, Bank Indonesia (BI) meminta kepada industri perbankan nasional untuk segera menerapkan teknologi chip dalam kartu ATM. Penerapan teknologi tersebut untuk meningkatkan perlindungan kepada nasabah.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara menjelaskan, saat ini sebagian besar kartu ATM yang beredar menggunakan teknologi pita magnetik. Keamanan teknologi tersebut ternyata sudah bisa ditembus.

Dalam kesempatan yang berbeda, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jendral Sutarman sependapat dengan apa yang dikatakan Tirta. Pihak kepolisian menilai penggunaan chip dalam kartu debit dinilainya tidak sulit dan perbankan di Indonesia memiliki kapasitas untuk itu.

"Saya sarankan menggunakan teknolgi lain, chip, saya yakin itu tidak terlalu sulit," tegas Sutarman. (Yas/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya