Liputan6.com, Bima - Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Slamet Soebjakto berharap kawasan pembudidayaan perikanan di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, mampu berkembang menjadi kawasan industrialisasi perikanan dan hasil laut.
Dia mengatakan kawasan pembudidayaan perikanan di Bima saat ini telah masuk dalam kawasan minapolitan. Kawasan minapolitan merupakan kawasan dengan konsep pembangunan kelautan dan perikanan berbasis wilayah dengan pendekatan sistem dan manajemen kawasan dengan prinsip integrasi, efisiensi, kualitas dan akselerasi.
Baca Juga
"Kita sangat mendukung dan mensuport pembangunan perikanan dan kelautan melalui minapolitan. Dari minapolitan ini kita dorong menjadi wilayah industrialisasi," ujarnya di Bima, Nusa Tenggara Barat, Jumat (27/6/2014).
Advertisement
Menurut Slamet dengan penetapan sebagai kawasan minapolitan, maka dukungan dari pemerintah daerah dan perbankan untuk sektor perikanan menjadi semakin terfokus.
"Usaha budidaya ini merupakan usaha yang bankable, jadi diharapkan banyak bank yang akan mendukung. Karena dana dari pusat sudah pasti tidak akan memenuhi sepenuhnya. Dengan demikian, penambak tradisional bisa naik menjadi semi intensif. Dan yang sudah semi intensif menjadi intensif," kata dia.
Kabupaten Bima sendiri telah ditetapkan sebagai kawasan minapolitan sejak tahun ini. Pada 2011, KKP telah menetapkan sebanyak 24 kabupaten percontohan sebagai kawasan minapolitan perikanan budidaya.
Hingga saat ini ada lebih dari 100 kabupaten yang ditetapkan sebagai kawasan minapolitan perikanan budidaya. Hasil laut dan perikanan yang menjadi unggulan Bima antara lain bandeng, udang, rumput laut, mutiara dan garam. (Dny/Nrm)