Liputan6.com, Jakarta - Hadirnya produsen ponsel pintar atau smartphone generasi keempat (4G) di Indonesia untuk pertama kalinya mendapat sambutan baik dari pemerintah. Bahkan demi menyokong industri ponsel dalam negeri, pemerintah akan memberikan insentif.
Menteri Perindustrian, MS Hidayat mengatakan, pemerintah optimistis produsen ponsel lokal bisa menciptakan seluruh komponen ponsel 4G sendiri. "Bisa dibangun di dalam negeri tapi secara bertahap misalnya dalam lima tahun. Sekarang kan komponennya baru 30 persen yang bisa diproduksi di sini," ujarnya di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (7/7/2014).
Lebih jauh kata Hidayat, pemerintah sedang menggenjot produksi komponen ponsel lokal sampai 50 persen.
Syaratnya supaya bertumbuh tentu harus ada beberapa insentif. "Kami sudah target ke mereka karena kami akan memberikan beberapa insentif dalam hal produksi dan impornya seperti tax holiday, PPh, dan sebagainya. kami dorong habis industri ini jika mereka menjalankan program lokalisasi atau pembuatan komponen di dalam negeri," terangnya.
Dia mengaku, insentif mampu merangsang industri ponsel dalam negeri agar semakin menggeliat mengingat dari sisi aspek teknologi sangat dinamis atau berubah sangat cepat.
Hidayat berjanji akan memperjuangkan kebijakan insentif tersebut. Sebab dengan kebijakan ini akan memberikan keleluasaan pada industri tanah air agar impor menyusut. Sekadar catatan, impor ponsel saat ini mencapai lebih dari 60 juta unit per tahun.
"Saya akan perjuangkan segala ketentuan yang masih memungkinkan agar mereka memperoleh kemudahan. Begitu nanti industrinya mulai kuat baru kita akan proteksi, karena ini akan memberikan previllage kepada kita sehingga impor ponsel akan berkurang," tandasnya. (Fik/Gdn)
Pemerintah Bakal Beri Insentif untuk Produsen Ponsel 4G Lokal
Impor ponsel saat ini mencapai lebih dari 60 juta unit per tahun.
diperbarui 07 Jul 2014, 18:54 WIBDiterbitkan 07 Jul 2014, 18:54 WIB
Berapa jamkah Anda menggunakan telepon seluler dalam sebulan? Apabila lebih dari 15 jam waspadalah karena Anda lebih berisiko kanker otak.... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Inovasi Samsat Budiman dan Samsat Corporate Berhasil Raup Rp19,363 Miliar dari Pajak Kendaraan
Mengenal Tradisi Popokan, Warisan Budaya Masyarakat Jawa Penuh Makna
Perkuat Sinergi, Kementerian Hukum Teken 30 Kerja Sama dengan Mitra Kerja
Sejarah Penampakan UFO, dari Peradaban Kuno hingga Era Modern
Orang Islam Bekerja kepada Nonmuslim Jangan Kecil Hati, Begini Kata Gus Baha
Ruben Amorim Beberkan Pemain Manchester United yang Punya Potensi Besar Berkembang
Menikmati Keajaiban Alam di Puncak Guha Garut
Rencana Perubahan Konsep PPDB Mulai 2025, Sistem Zonasi Tetap Dipertahankan?
VIDEO: Briptu Fadhilatun Nikmah, Polwan Pembakar Suami hingga Tewas Divonis 4 Tahun Penjara
Tren Perawatan Holistik 2025, Bio Cell Jawab Kebutuhan Regenerasi Tubuh dan Kulit
VIDEO: Heboh! Penipuan 'Deepfake' Pakai Wajah Prabowo, Satu Pelaku Ditangkap
VIDEO: Dua Anak Tewas Tertimbun Longsor di Oku Timur, Evakuasi Jasad dengan Alat Seadanya