Liputan6.com, Cipanas - Menteri Pertanian Suswono mendapatkan keluhan dari petani dalam kunjungan kerjanya ke sentra penghasil cabai merah keriting Desa Cipendawa, Kecamatan Pacet, Jawa Barat.
Anggota Gapoktan Multi Tani Jayagiri, Sudrajat mengeluhkan, harga jual cabai keriting merah terlampau murah di petani. Padahal mereka seharusnya mendapat harga yang pantas. Apalagi sekarang merupakan masa puasa dan mendekati hari raya Idul Fitri yang biasanya harga-harga kebutuhan pokok mulai melonjak.
"Hari raya harusnya melonjak, ini malah turun," kata dia, Cipanas, Jawa Barat, Selasa (15/7/2014).
Dia mengatakan, harga cabai rawit merah di petani saat ini hanya Rp 3.000 per kilo gram. Harga tersebut jauh dari tingkat pedagang pasar yang mencapai Rp 10 ribu per kg. "Karena serempak panen raya, makanya harga turun," tambah dia.
Oleh karena itu, pihaknya meminta agar Menteri Pertanian mencari jalan keluar agar petani tidak dirugikan. Pasalnya, untuk ongkos produksi saja petani harus merogoh kocek sebesar Rp 6.000 per kg. Jadi menurut Suswono, harga yang pantas untuk petani sekitar Rp 10 ribu per kg.
Menanggapi hal tersebut, Suswono mengaku harga cabai murah karena adanya kelebihan produksi. Dia mengatakan, hal itu dilatarbelakangi oleh usaha petani mengatasi kelebihan permintaan saat Lebaran.
"Petani diberikan kebebasan menanam sekehendaknya. Kenapa? Kadang-kadang antisipasi kenaikan permintaan tapi malah over supply," ungkap Suswono.
Untuk mengatasi agar cabai tidak dijual dengan harga murah pihaknya akan berkoordinasi dengan perusahaan-perusahaan yang menggunakan cabai sebagai bahan baku produknya.
Selain itu, Kementerian Pertanian akan berusaha menyiapkan alat agar hasil produksi cabai yang terlalu banyak ini, sisanya tak terbuang percuma karena busuk.
"Kami usahakan daerah sentra cabai akan bantu alat, proses diolah untuk bisa menghasilkan cabai kering, diolah menjadi cabai yang dipasarkan cabai yang siap saji," tukas dia. (Amd/Ahm)