Libur Lebaran, Pemakaian Listrik Turun Signifikan

Penurunan beban puncak digunakan PLN untuk mengistirahatkan beberapa pembangkit dan melakukan pemeliharaan infastruktur.

oleh Arthur Gideon diperbarui 26 Jul 2014, 14:31 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2014, 14:31 WIB
2016, PLTP Karaha Siap Suplai Listrik
PLTP Karaha merupakan salah satu total project panas bumi Pertamina mulai hulu hingga transmisi dan dijadwalkan mengalirkan listrik ke PLN pada akhir 2016. (REUTERS/Beawiharta)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) memperkirakan pemakaian listrik saat libur Lebaran tahun ini diprediksi turun siginifikan dibandingkan hari-hari biasa di luar Lebaran. Hal ini karena beberapa hari sebelum dan sesudah Lebaran, pabrik-pabrik tidak berproduksi dan perkantoran banyak yang libur.

Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN, Bambang Dwiyanto menambahkan, Pemakaian listrik di wilayah perkotaan juga menurun akibat berkurangnya penduduk kota seperti Jakarta yang mudik ke daerah.

Dalam hitungan PLN, pada hari H Lebaran atau Senin, 28 Juli 2014, beban puncak tertinggi di sistem kelistrikan Jawa Bali diprediksi sebesar 14.481 MW atau turun sekitar 38 persen dari hari biasa. Sedangkan beban terendah diprediksi sebesar 9.550 MW.

"Beban puncak normal pada hari kerja di Jawa Bali sekitar 23.350 MW sedangkan beban tertinggi yang pernah dicapai sebesar 23.420 MW pada tanggal 9 Juni 2014 jam 18.50 WIB," jelasnya seperti dikutip dari siaran pers, Sabtu (26/7/2014). Daya mampu pembangkit di Jawa Bali saat ini sebesar 31.456 MW.

Sedangkan di Sumatera, beban puncak tertinggi pada hari Lebaran diprediksi sebesar 3.705 MW atau turun 18 persen dibanding pada hari biasa yang tercatat 4.483 MW.

Sumatera terbagi menjadi tiga sistem kelistrikan besar yaitu Sumatera Bagian Selatan meliputi Sumatera Selatan, Lampung dan Bengkulu, Sumatera Bagian Tengah meliputi Sumatera Barat, Riau dan Jambi dan Sumatera Bagian Utara meliputi Sumatera Utara dan Aceh.

Selain itu terdapat sistem kelistrikan Bangka Belitung, sistem Kepulauan Riau dan sistem Batam yang terpisah dengan pulau besar Sumatera.

Di Indonesia Timur  atau di Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua, total beban puncak tertinggi  pada hari Lebaran diprediksi sebesar 2.459 MW atau turun 6,75 persen dibanding beban pada hari biasa yang sebesar 2.637 MW.

"Dalam kesempatan penurunan beban puncak tersebut kami akan gunakan untuk mengistirahatkan beberapa pembangkit dan melakukan pemeliharaan infastruktur kelistrikan," pungkasnya. (Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya