Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) menilai kebijakan pembatasan solar bersubsidi di wilayah dan waktu-waktu tertentu hanya akan menimbulkan kecurangan dari oknum nakal yang ingin memanfaatkan situasi sulit ini.
Sekretaris Jenderal APPSI, Ngadiran mengatakan, para oknum tersebut bisa menaikkan harga dan tarif seenaknya dengan alasan kesulitan mendapat pasokan solar.
"Jangan salah rakyat itu pintar, dipikir mereka kekurangan akal. Dibatasi dan nggak ada solar, dia bisa cari di wilayah lain. Di sinilah mereka mengambil keuntungan sepihak. Alasannya karena solar susah lah," keluh dia kepada Liputan6.com, Jakarta, seperti ditulis Selasa (12/8/2014).
Kata Ngadiran, hal ini bisa terjadi dari pelaku usaha jasa transportasi seperti angkutan barang. Lanjutnya, mereka akan menaikkan ongkos dan membebani para pedagang.
"Pedagang ya terpaksa, mau nggak mau. Tapi kan kalau pedagang, di mana ada kenaikan, pasti akan menaikkan harga barang juga. Yang kasihan adalah masyarakat, konsumen jadi korban," terangnya.
Advertisement
Pembatasan BBM subsidi, menurut dia, hanya kebijakan nanggung dari pemerintah. Ketidakmerataan distribusi bahan bakar hanya akan memberi dampak yang tidak seimbang.
"Ibaratnya kita dibikin tidak mati, tapi kesakitan berlama-lama. Karena banyak yang akan mengambil keuntungan dari kondisi ini," ucap dia.
Ngadiran berharap agar pemerintah dapat tegas mengambil kebijakan kongkret. "Sebenarnya langsung saja kurangi BBM subsidi secara merata di seluruh wilayah. Dampaknya pasti besar dan berat, tapi langsung ada solusi dari pemerintah sehingga meringankan beban itu," pungkasnya. (Fik/Ahm)