Ini yang Diajar Gubernur BI Saat Jadi Guru SMK

Gubernur BI Agus Martowardojo menjadi guru di SMK 38 Jakarta yang lokasinya berada di belakang kompleks Bank Indonesia, Kebon Sirih, Jakarta

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 12 Agu 2014, 17:21 WIB
Diterbitkan 12 Agu 2014, 17:21 WIB
Ini yang Diajar Gubernur BI Saat Jadi Guru SMK
Gubernur BI Agus Martowardojo menjadi guru di SMK 38 Jakarta yang lokasinya berada di belakang kompleks Bank Indonesia, Kebon Sirih, Jakarta

Liputan6.com, Jakarta - Dalam memperingati HUT Bank Indonesia (BI) ke-61 dan Kemerdekaan RI ke-59, Bank Sentral ini menggelar satu program khusus bertajuk 'Bank Indonesia Mengajar' pada Selasa (12/8/2014).

Kali ini, Gubernur BI Agus Martowardojo menjadi guru di SMK 38 Jakarta yang lokasinya berada di belakang kompleks Bank Indonesia, Kebon Sirih, Jakarta.

Tema 'Bank Indonesia Mengajar, Bank Indonesia Menjaga' menjadi bahan materi mengajar Agus Martowardojo. Di sini dia menyampaikan mengenai edukasi dan sosialisasi mengenai tujuan dan fungsi BI.

"BI akan menjaga bank yang kredible, kalau Indonesia di negara Asia Pasifik, kita ingin menjadi yang terbaik di antara negara-negara itu, yang jelas dalam hal perbankan kita," kata Agus saat mengajar, Selasa (12/8/2014).

Di hadapan ratusan siswa SMK, Agus menyampaikan fingsi BI saat ini sudah tidak lagi seperti beberapa tahun lalu yang memegang penuh mulai dari pengawasan industri perbankan hingga sistem pembayarannya.

"Yang perlu diketahui sejak dini, Bank Indonesia saat ini tidak seolah-olah sebagai bank-nya bank di seluruh Indonesia, karena mulai 2013 kita sudah berbagi tugas dengan Otoritas Jasa Kuangan," tutur dia.

Sebagai salah satu otoritas keuangan, Agus di hadapan siswa SMK menjelaskan mengenai peran pentingnya BI dalam menjaga harga-harga bahan pangan dan lainnya untuk tetap terjangkau.

Selain mengenalkan mengenai pentingnya menjaga inflasi, dia ikut menuturkan tentang tak kalah pentingnya nilai tukar rupiah terhadap nilai tukar mata uang negara lain.

"Pentingnya nilai tukar rupiah itu juga akan berpengaruh terhadap beberapa harga barang-barang di Indonesia, jadi kita akan terus menjaga stabilitas nilai tukar demi menjaga juga iklim investasi," paparnya.(Yas/Nrm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya