Harga Emas Bakal Makin Berkilau Pekan Ini

Liputan6.com, New York - Setelah sempat mereda sepekan lalu, konflik Ukraina kembali memanas. Meningkatnya ketegangan di Ukraina membuat para partisipan survei mingguan `Kitco News Gold Survey` yakin harga emas bakal kembali naik pada pekan ini.

Mengutip laman Forbes, Senin (1/9/2014), sembilan dari 22 partisipan survei tersebut menilai harga emas akan bergerak naik. Sementara enam responden lain masih melihat adanya penurunan harga emas dan tujuh lainnya memprediksi harga logam mulia tersebut akan bergerak stagnan.

Pekan lalu, para partisipan memprediksi harga emas akan turun. Namun ternyata, realisasi dari prediksi para partisipan tersebut tak tepat. Harga emas untuk kontrak pengiriman Desember di divisi COMEX New York Mercantile Exchange justru naik US$ 8 per ounce pekan lalu.

Para partisipan yang mendukung kenaikan harga emas melihat adanya faktor pendukung seperti konflik geopolitik di Ukraina.

"Dengan memanasnya ketegangan di Ukraina dan kemungkinan penyerangan AS pada ISIS di Suriah, akan banyak investor yang beralih ke emas. Ini akan menutupi aksi jual para investor saat konflik geopolitik sempat mereda beberapa pekan lalu. Harga emas akan kembali naik," ungkap CEO Adrian Day Asset Management, Adrian Day.

Sementara sejumlah responden yang tak yakin harga emas naik mengatakan banyak faktor lain yang dapat menekan nilai jual logam mulia tersebut. Hal itu mengingat pasar komoditas yang tengah sepi dan kurang diminati.

"Menyusul penurunan harga komoditas logam yang tengah terjadi, harga emas akan berada di kisaran level US$ 1.000 per ounce hingga US$ 1.200 per ounce pada akhir tahun," ungkap pengamat pertambangan Richard Baker.

Sekadar informasi, para partisipan terdiri dari pialang dan pedagang emas, bank-bank investasi dan sejumlah analis grafik pergerakan harga emas. (Sis/Gdn)


*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!