Liputan6.com, New York - Harga minyak mentah dunia kembali jatuh pada Rabu (3/12/2014) ini, menyerah dari keuntungan di hari sebelumnya dari level di atas harga terendah dalam lima tahun.
Di New York Mercantile Exchange, minyak mentah berjangka untuk pengiriman Januari menurun US$ 2,12, atau 3,1 persen menjadi US$ 66,88 per barel. Minyak berjangka telah turun untuk lima dari enam sesi terakhir, melansir Market Watch.
Sementara untuk minyak Brent susut US$ 2, atau 2,8 persen menjadi US$ 70,54 per barel. Brent turun untuk enam dari tujuh sesi terakhir.
Komoditas dan pasar keuangan masih belum pulih dari merosotnya harga minyak, yang telah kehilangan 38 persen sejak mencapai puncaknya pada bulan Juni.
Para investor yang menguatkan untuk pemotongan belanja oleh perusahaan minyak global mulai menyesuaikan diri dengan harga yang rendah ini.Â
"OPEC harus menahan diri karena banyak negara-negara anggotanya menghadapi rendahnya harga minyak dunia hingga di bawah anggaran sebesar US$ 70 per barel," ujar Dan K. Eberhart, Chief Executive dari perusahaan minyak AS Canary LLC.
Menurut dia, produsen minyak AS dapat memperluas produksinya dalam menghadapi penurunan harga minyak karena mereka lebih efisien.
Advertisement
"Dalam sebuah prestasi yang luar biasa secara teknik dan ekonomi, biaya angkat telah didorong lebih murah hingga di bawah $ 30 per barel sejak 2012," katanya. (Nrm)