Hari Antikorupsi Sedunia, Menkeu Minta Jangan Tolerir Korupsi

Menkeu Bambang Brodjonegoro menghadiri Hari Antikorupsi Sedunia di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Jakarta Timur

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 09 Des 2014, 11:51 WIB
Diterbitkan 09 Des 2014, 11:51 WIB
Harga BBM Naik, Pemerintah Tak Perlu Konsultasi DPR
Menkeu mengungkapkan, penghematan yang bisa dilakukan pemerintah dengan menaikkan harga BBM Subsidi mencapai ratusan triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro menghadiri Hari Antikorupsi Sedunia di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Jakarta Timur. Di lokasi itu, Bambang bertindak sebagai pembina apel.

Dalam amanatnya, Bambang meminta seluruh pegawai Bea dan Cukai untuk lebih dalam memaknai hari anti korupsi ini. Tidak hanya sekadar menjadi perayaan rutin tanpa makna.

"Peringatan ini harus lebih mengahayai makna di dalamnya. Dengan tidak mentolerir perbuatan korupsi," kata Bambang, Selasa (9/12/2014).

Survei KPK belakangan ini menunjukan Ditjen Bea dan Cukai sudah menerapkan pelayanan di atas standard yang ditentukan KPK. Hal ini tentu harus menjadi motovasi untuk terus meningkatkan pelayanan.

"Ini harus menjadi momentum untuk introspeksi diri dan menjadi garda terdepan memberantas korupsi. Bea dan Cukai telah memberikan pelayanan tinggi. Harus tetap konsisten memberantas KKN," lanjut dia.

Bambang memang tidak memungkri masih ada segelintir oknum yang melanggar aturan dengan korupsi. Sehingga merusak citra instuitusi secara keseluruhan.

Stigma negatif di masyarakat ini harus menjadi motivasi bagi Ditjen Bea dan Cukai untuk melayani lebih baik.

"Kompak saja tidak cukup tapi harus konsisten. Kekompakan dan konsistensi diharapkan dapat menimbulkan suasana kondusif dalam menjalankan tugas. Mari kita lakukan 3 hal kompak, konsisten, dan kondusif," tandas Bambang. Selamat Hari Antikorupsi Sedunia! (Nrm)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya