Liputan6.com, New York - Pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501 yang hilang pada Minggu, (28/12/2014) pagi, saat menuju Singapura dari Surabaya akhirnya ditemukan. Berbicara mengenai kompensasi dan asuransi bagi para korban, penumpang serta kru pesawat, CEO AirASia Group Tony Fernandes mengaku tengah mempersiapkan hal tersebut untuk disalurkan pada pihak keluarga.
"Kami tengah mempersiapkan segalanya dan tidak akan lari dari seluruh tanggung jawab kami," ungkap Fernandes setelah bertemu dengan Presiden Joko Widodo serta keluarga para penumpang seperti dikutip dari Wall Street Journal, Rabu (31/12/2014).
Fernandes menjelaskan, AirAsia akan memberikan bantuan finansial secara langsung pada para keluarga korban. Meski begitu, dia tidak menerangkan secara spesifik berapa jumlah santunan yang akan digulirkan.
"Perusahaan akan melakukannya secara transparan dan tidak bersembunyi dibalik kesepakatan apapun (mengenai kompensasi bagi korban kecelakaan pesawat)," tuturnya.
Pengacara penerbangan di Shine Lawyers Australia, Joseph Wheeler menganggap ungkapan tersebut mengarah pada Montreal Convention, kesepakatan internasional yang menawarkan pembayaran dari maskapai sekitar US$ 170 ribu per penumpang.
Indonesia saat ini masih menggunakan Warsaw Convention of 1929, di mana setiap keluarga korban menerima uang santunan sebesar US$ 8.300 dan tidak mengharuskan pembayaran lain bagi keluarga penumpang.
Meski Indonesia tidak menandatangani kesepakatan tersebut, tapi para penumpang masih bisa mendapatkan kompensasi sesuai dengan Montreal Convention. Menurut Wheeler, itu tergantung jenis tiket, lokasi keberangkatan, dan dari negara mana tiket tersebut dipesan.
"Ini tergantung klaim individual. Anda memiliki lebih dari seratus penumpang, beberapa diantaranya bisa saja membeli tiket dari negara yang berbeda, beberapa yan glain mungkin saja membeli tiket dari negara anggota Montreal," pungkas Jensen.
Artinya, para penumpang korban pesawat dengan nomor penerbangan QZ8501 tersebut dapat menerima jumlah kompensasi yang berbeda. (Sis/Gdn)
Soal Asuransi, Bos AirAsia Tak Bakal Lari dari Tanggung Jawab
CEO AirASia Group Tony Fernandes mengaku tak akan lari dari seluruh tanggung Jawab perusahaan secara finansial pada para keluarga korban.
diperbarui 31 Des 2014, 15:34 WIBDiterbitkan 31 Des 2014, 15:34 WIB
CEO AirAsia Tony Fernandes mendengarkan komentar pihak keluarga mengenai pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak di Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur, Senin (29/12/2014). (Liputan6.com/JohanTallo)
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kemenbud Gelar Festival Noken, Ajak Masyarakat Partisipasi Lestarikan Budaya Papua
Viral di Medsos China, Gen Z Perempuan Ramai Pakai Perut Palsu untuk Foto Kehamilan
Seva Gelar Program Akhir Tahun, Ada Cicilan Murah Rp 2,4 Juta
Ciri Asam Lambung Naik ke Kepala: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Tawuran di Depok Tewaskan Satu Siswa SMP, Polisi Buru Pelaku
Kumpulan Foto Hoaks Sepekan: Jokowi Jadi Ketum Golkar hingga Taylor Swift Makan Es Krim di Depan Anak Kelaparan
Instagram Punya Fitur Penjadwalan DM: Cek Cara Pakainya
Menteri Bahlil Soal Penyelidikan KPPU: Jangan Membangun Persepsi
27 Tahun Berkiprah, Jejak KSEI Dukung Perkembangan Digital dan Kenyamanan Transaksi Pasar Modal
Regenerasi Lini Belakang, Manchester City Pantau Pemain Liga Jerman
PLN Tambah SPKLU di 34 Lokasi di Lampung Jelang Mudik Nataru
Vadel Badjideh Dampingi Saksi Jalani Pemeriksaan Terkait Dugaan Pelecehan dan Aborsi Putri Nikita Mirzani