Pompa Air Tak Boleh Padam, PLN Minta Ahok Pasang Genset Cadangan

Salah satu cara agar listrik pompa air Waduk Pluit tetap menyala adalah dengan menyiapkan genset cadangan.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 10 Feb 2015, 16:23 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2015, 16:23 WIB
Ahok
Ahok. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok geram pada PT PLN (Persero). Pasalnya, gara-gara BUMN kelistrikan itu mematikan pasokan listrik ke pompa Waduk Pluit, banjir langsung menerjang Kompleks Istana dan sejumlah wilayah Jakarta.

Untuk itu, Ahok meminta agar PLN memperlakukan listrik pompa Waduk Pluit sama seperti listrik Istana yang tidak pernah padam dalam kondisi apapun.

Menanggapi hal itu, Manajer Bidang Komunikasi Hukum dan Administrasi PLN Disjaya Koesdianto  menjelaskan, salah satu cara agar listrik pompa air tetap menyala adalah dengan menyiapkan genset cadangan.

"Yang siapkan genset cadangan itu pemerintah daerah (pemda)," tuturnya saat berbincang dengan Liputan6.com, Selasa (10/2/2015).

Saat ini genset cadangan yang ada di Waduk Pluit hanya cukup untuk mengoperasikan dua pompa air. Sedangkan di sana terdapat 12 pompa.

"Jadi daya yang ada tidak cukup," katanya.

Opsi lain yang dapat diambil yaitu memasang jaringan udara yang dipasang di tiang-tiang dari lokasi-lokasi yang bebas banjir sebagai cadangan suplai khusus ke pompa-pompa strategis tersebut, apabila terjadi bencana yang lebih besar. 

 Untuk solusi ini bisa dilakukan PLN, tapi BUMN kelistrikan ini perlu izin dari pemda. "Agar bisa tetap nyala saat banjir dan warga tidak celaka," terang dia. (Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya