Liputan6.com, Jakarta - Minat masyarakat terhadap batu akik semakin tinggi. Tidak hanya orang tua, namun kawula muda sekarang pun turut mengenakan batu dengan corak yang khas tersebut.
Hal ini membuat batu akik menjadi bisnis yang menggiurkan. Beredar isu melimpahnya batu akik membuat masyarakat yang berprofesi sebagai petani beralih penambang batu akik.
Hal tersebut disikapi serius oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil. Dia berpendapat, yang mendorong beralihnya profesi karena hasil yang diberikan dari tambang batu akik lebih besar.
"Ya kalau batu akik bisa bikin duit lebih banyak kenapa tidak. Nanti diberesin lagi," kata spfyan di Jakarta seperti ditulis Rabu (18/2/2015).
Dia mengatakan, memang dalam jangka waktu lima hingga 10 tahun jutaan petani meninggalkan lahan mereka.
"Sekarang ini dalam lima sampai 10 tahun terakhir, lima juta keluarga petani meninggalkan sawah dan pertanian. Itu tren yang umum di mana-mana," imbuhnya.
Maka dari itu, untuk mengembalikan kondisi di mana para petani kembali ke sawah mesti memberikan insentif. Dia mengatakan, salah satu yang dilakukan pemerintah ialah pemberian alat produksi pertanian (alsintan).
Kemudian, perlunya restrukturisasi lahan pertanian. "Nanti suatu saat barangkali kita perlu restrukturisasi persawahan jangan lagi sawah-sawah yang kecil, supaya bisa lebih meningkatkan investasi," tandas dia. (Amd/Ndw)
Advertisement