Japan Gasoline Bantu RI Realisasikan Proyek Listrik 35 Ribu MW

Proyek Japan Gasoline Co berlokasi di Sorong, Papua Barat, dan menggunakan batu bara kualitas rendah untuk hasilkan listrik.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 18 Mar 2015, 13:44 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2015, 13:44 WIB
Petugas PLN Tengah Menyambung Tegangan Listrik ke Sistem 20 KV
(Foto:Liputan6.com/Nurseffi Dwi Wahyuni)

Liputan6.com, Jakarta - Japan Gasoline Co (JGC) ingin membantu pemerintah Indonesia untuk memenuhi suplai listrik di Tanah Air. Mereka akan memenuhi sebagian dari proyek listrik 35 ribu MW yang jadi target pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).

"Harapan saya 1.000 MW dari 35 ribu MW. Bahan bakarnya dalam Indonesia, bukan dari luar," kata Chairman Emeritus Japan Gasoline Co Yoshihiro Shigegisa, di Kantor Wapres, Jakarta, Rabu (18/3/2015).

Niat JGC tersebut langsung disampaikan Shigegisa pada Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Dalam perbincangan selama 30 menit, Shigegisa menuturkan, JK tampak menyetujui proposal yang diberikan.

"Dia menyambut baik. (Untuk persetujuan) Yes, saya hampir menjamin itu. Meskipun belum secara resmi, tapi saya yakin," ujar Shigegisa.

Shigegisa menjelaskan, proyek ini akan berlokasi di Sorong, Papua Barat. Bahan mentah yang akan digunakan untuk menghasilkan listrik adalah batu bara berkualitas rendah.

"Bahan baku batu bara yang kualitas bagus Anda ekspor ke negara lain, seperti ke Cina. Tapi kami akan berusaha membangun untuk generasi yang lebih baik dengan memanfaatkan batu bara kualitas rendah," tutur Shigegisa.

Selain bahan baku dari dalam negeri, JGC juga akan memanfaatkan sumber daya manusia dari Indonesia pula. Ratusan teknisi tengah dipersiapkan dan mendapat pelatihan langsung di Negeri Sakura.

"Semua teknisi adalah orang Indonesia. Kami hanya mengambil mereka ke Jepang dan meminta mereka tinggal di sana setahun untuk dilatih dan kemudian dikirimkan kembali ke sini (Indonesia). Lebih dari 700 teknisi Indonesia bekerja sangat bagus," jelasnya.

Alasan JGC membantu dalam penyediaan suplai listrik karena mereka mencintai Indonesia. Dengan teknologi yang dimiliki, JGC berharap tidak ada wilayah di Indonesia kekurangan listrik.

"Negara Anda (Indonesia) dan negara saya punya cadangan alam yang banyak, dengan menggunakan teknologi kami yang baik kita akan punya cadangan bahan baku banyak untuk listrik yang baik bagi generasi kita. Kami cinta Indonesia," tandas Shigegisa.

Japan Gasoline Co berdiri pada 1928 yang telah mengerjakan 20 ribu proyek di sekitar 70 negara. Perseroan salah satu engineering designers, dan builders of industrial plants serta kilang. Perseroan menyediakan, perencanaan, engineering, procurement, operasi dan jasa konstruksi. (Silvanus A/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya