3 Situasi Saat Seorang Entrepreneur Harus Tegas

Menjadi seorang entrepreneur berarti bisa mengatur prioritas.

oleh Indy Keningar diperbarui 22 Mar 2015, 21:30 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2015, 21:30 WIB
3 Situasi Saat Seorang Entrepreneur Harus Bilang Tidak
Menjadi seorang entrepreneur berarti bisa mengatur prioritas.

Liputan6.com, Jakarta - Di masa awal seorang entrepreneur memulai perusahannya, mereka sering terjebak dalam situasi yang disebut "euforia pemula". Mereka akan merekrut orang sebanyak-banyaknya, menggalang dana, dan menghabiskan pendapatan mereka pada barang-barang yang sebelumnya tidak terpikirkan bisa terbeli.

Kehidupan mereka berupa meeting sepanjang minggu, jadwal pun semakin padat tiap harinya. Saat produk makin laris, inilah saat-saat mereka harus semakin terampil mengatur jadwal dan tidak punya waktu untuk bernafas. Ibarat mesin yang terus beroperasi tanpa henti, situasi hidup mereka memanas dan memanas sehingga lama-lama 'mesin' tersebut rusak dan perusahaan pun meredup aktifitasnya.

Masalahnya, para entreprenur baru membuat diri mereka susah sendiri. Ada masa-masa, mereka bisa bilang tidak, tapi malah bilang iya. Dilansir dari entrepreneur.com, Minggu (22/3/2015), disiplin dan fokus merupakan kunci dari menjadi entrepreneur sukses.

Para entrepreneur sukses, ada keterampilan dalam memilah-milah kesempatan mana saja yang bisa mereka ambil dan yang bisa mereka tolak. Ini dilakukan supaya mereka bisa fokus 100 persen dalam perusahaan mereka.

Berikut ini adalah tiga situasi, Anda harus berkata tidak:

1. Merekrut terlalu cepat

Bahaya akibatnya jika Anda merekrut orang sebelum anda benar-benar butuh. Anda yang merupakan entrepreneur baru merasa perusahaan bisa disebut perusahaan 'betulan' jika Anda sudah punya pegawai. Padahal, merekrut orang bukannya tidak mengeluarkan biaya. Apalagi, jika nantinya mereka tidak cocok dengan budaya perusahaan Anda dan terjadi konflik. Di sini Anda harus menahan diri untuk tidak merekrut orang sampai Anda yakin benar-benar membutuhkan.

2. Mengadakan meeting

Ingatlah bahwa waktu adalah uang. Ini klise namun benar, saat Anda baru membangun bisnis Anda, akan ada banyak orang yang mencoba mencuri 'uang' Anda yang tersedia sebanyak 24 jam satu hari. Seperti teman-teman satu tim atau sesama entrepreneur. Tidak ada yang salah dari bertemu mereka, hanya saja, Anda harus memilih waktu supaya produktifitas Anda tidak terhambat.

Setiap harinya, Anda disarankan untuk menuliskan daftar tugas yang harus diselesaikan untuk membantu mencapai target. Saat ada yang mengajak anda meeting, gunakan daftar itu sebagai panduan. Tanyakan diri sendiri, kalau Anda mengiyakan, akankan itu menghambat Anda dalam menyelesaikan target harian Anda? Kalau jawabannya iya, Anda harus berpikir untuk menolak.

3.Memulai strategi baru

Anda mungkin kaget jika tahu banyak entrepreneur pemula yang memulai proyek di tiga sampai empat perusahaan pada saat yang bersamaan. Ini terjadi karena mereka belum terlalu paham cara untuk fokus.

Padahal, ketika Anda terlalu berinvestasi di banyak proyek, akan lebih mudah untuk meninggalkan proyek-proyek itu satu demi satu. Para entrepreneur hebat berpikir masak-masak terhadap apa yang mereka harus fokuskan. Coba mulai dengan apa yang Anda harus lakukan untuk mencapai target jangka panjang dan bilang tidak untuk yang lain. (Indy/Ahm)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya