Liputan6.com, Jakarta -
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas menjelaskan, program tol laut yang diusung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah beroperasi saat ini. Namun memang, pelayanan yang diberikan masih sebatas pelayaran jarak pendek (short sea shipping) dengan kapal-kapal kecil yang melayani beberapa daerah.
Direktur Transportasi Bappenas, Bambang Prihartono mengungkapkan, tol laut Jokowi mulai beroperasi sejak Februari 2015. Tol laut banyak diwujudkan di wilayah Timur Indonesia. "Tol laut sudah jalan. Contohnya untuk Papua melayani rute Sorong ke Waisai. Ada juga Surabaya ke Makassar. Jadi sebagian besar untuk Indonesia bagian Timur dan melayani pelayaran jarak pendek," ujar dia kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Kamis (26/3/2015).
Bambang menjelaskan, kapal yang melintas di tol laut rute ini adalah kapal-kapal berukuran kecil yang mengangkut barang dan penumpang. Pengoperasian kapal tersebut terjadwal dua kali dalam sehari. berbeda dengan dahulu, kapal-kapal tersebut hanya berlayar jika menerima pesanan atau carter.
"Kami belum mengevaluasinya paska pengoperasian tol laut. Biasanya per tiga bulan dievaluasi. Tapi yang pasti ini akan mengurangi biaya logistik cukup signifikan," tegas Bambang. Dia menargetkan, sebanyak 24 pelabuhan di seluruh wilayah Indonesia untuk mendukung program tol laut Jokowi akan terkoneksi paling lambat pada 2017.
Seluruh kapal-kapal tersebut dioperasikan oleh PT Pelni (Persero), sedangkan untuk operator pelabuhan dioperasikan oleh PT Pelindo IV. Menurut Bambang, sampai saat ini belum ada pihak swasta yang masuk untuk memanfaatkan tol laut.
Selain kedua perusahaan pelat merah tersebut, tol laut juga akan didukung oleh Angkutan Sungai, Danau, dan Pelabuhan (ASDP). Oleh karena itu, ASDP mendapatkan dana segar sebesar Rp 1 trilun dari Penyertaan Modal Negara (PMN).
Dana tersebut akan dipergunakan untuk membangun dermaga baru dan membeli kapal guna membangun konektifitas transportasi antar pulau di Indonesia. Sekaligu menjadikan Pelabuhan Merak menjadi pelabuhan berskala internasional dan lebih modern.
ASDP Cabang Merak akan mempergunakan dana tersebut untuk membangun dermaga VI dan VII. Tak hanya itu, fasilitas penunjang lainnya pun akan dibangun. Bahkan, pembangunan dermaga VI pun yang sebelumnya dilaksanakan oleh Kementrian Perhubungan akan di ambil pembangunannya oleh Kementerian BUMN. (Fik/Gdn)
Direktur Transportasi Bappenas, Bambang Prihartono mengungkapkan, tol laut Jokowi mulai beroperasi sejak Februari 2015. Tol laut banyak diwujudkan di wilayah Timur Indonesia. "Tol laut sudah jalan. Contohnya untuk Papua melayani rute Sorong ke Waisai. Ada juga Surabaya ke Makassar. Jadi sebagian besar untuk Indonesia bagian Timur dan melayani pelayaran jarak pendek," ujar dia kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Kamis (26/3/2015).
Bambang menjelaskan, kapal yang melintas di tol laut rute ini adalah kapal-kapal berukuran kecil yang mengangkut barang dan penumpang. Pengoperasian kapal tersebut terjadwal dua kali dalam sehari. berbeda dengan dahulu, kapal-kapal tersebut hanya berlayar jika menerima pesanan atau carter.
"Kami belum mengevaluasinya paska pengoperasian tol laut. Biasanya per tiga bulan dievaluasi. Tapi yang pasti ini akan mengurangi biaya logistik cukup signifikan," tegas Bambang. Dia menargetkan, sebanyak 24 pelabuhan di seluruh wilayah Indonesia untuk mendukung program tol laut Jokowi akan terkoneksi paling lambat pada 2017.
Seluruh kapal-kapal tersebut dioperasikan oleh PT Pelni (Persero), sedangkan untuk operator pelabuhan dioperasikan oleh PT Pelindo IV. Menurut Bambang, sampai saat ini belum ada pihak swasta yang masuk untuk memanfaatkan tol laut.
Selain kedua perusahaan pelat merah tersebut, tol laut juga akan didukung oleh Angkutan Sungai, Danau, dan Pelabuhan (ASDP). Oleh karena itu, ASDP mendapatkan dana segar sebesar Rp 1 trilun dari Penyertaan Modal Negara (PMN).
Dana tersebut akan dipergunakan untuk membangun dermaga baru dan membeli kapal guna membangun konektifitas transportasi antar pulau di Indonesia. Sekaligu menjadikan Pelabuhan Merak menjadi pelabuhan berskala internasional dan lebih modern.
ASDP Cabang Merak akan mempergunakan dana tersebut untuk membangun dermaga VI dan VII. Tak hanya itu, fasilitas penunjang lainnya pun akan dibangun. Bahkan, pembangunan dermaga VI pun yang sebelumnya dilaksanakan oleh Kementrian Perhubungan akan di ambil pembangunannya oleh Kementerian BUMN. (Fik/Gdn)