Kemenperin Minta Industri Makanan RI Perbaiki Kemasan

Pengembangan kemasan sangat penting untuk menjaga mutu yang ada di dalam kemasan.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 02 Apr 2015, 12:36 WIB
Diterbitkan 02 Apr 2015, 12:36 WIB
Bawang Goreng Sri Rejeki Palu

Liputan6.com, Jakarta - Kurang menariknya kemasan menjadi salah satu faktor produk makanan RI tidak kompetitif di pasaran. Oleh sebab itu, Kementerian Perindustrian saat ini telah membuka tempat konsultasi untuk memperbaiki kemasan produk makanan dan minuman industri kecil dan menengah.

Direktur Jenderal (Dirjen) IKM Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Euis Saedah menjelaskan, masalah kemasan selalu menjadi permasalahan bagi produk industri kecil dan menengah sektor makanan dan minuman. Kadang, meskipun dari sisi rasa sudah cukup enak, tetapi karena kemasan tidak menarik banyak produk yang tidak laku.

"Memang kemasan masih jadi masalah untuk sebagian besar IKM," kata Euis di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (2/4/2015).

Untuk mengatasi masalah tersebut, Euis mengatakan perlunya IKM untuk melakukan perbaikan dalam desain kemasan produk. Dia menuturkan, saat ini Kemenperin telah membuka tempat konsultasi untuk perbaikan produk.

"Kesadaran tentang kemasan yang baik dan aman bagi makanan makin meningkat. Kantor saya lantai 15 ada klinik kemasan UKM bisa datang konsultasi dibuat desain rekomendasi untuk kemana, apakah dengan karton atau lainnya," tambah dia.

Selain itu, pengembangan kemasan sangat penting untuk menjaga mutu yang ada di dalam kemasan. "Sangat bermanfaat, karena kalau dikirim harus terlindung, apakah terkontaminasi udara yang tidak pas dengan makanan," ujar dia.

Tak berhenti di situ, pihaknya mengatakan Kemenperin juga telah membuka 'rumah kemasan' di berbagai daerah. Dengan rumah kemasan tersebut dia mengatakan akan mendorong perbaikan kemasan di IKM berbagai wilayah.

"Sudah banyak karena kita juga buka rumah kemasan diberbagai provinsi, kita bantu mesin, pelatihan, pendampingannya. Kami ada Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Barat, NTB, Gorontalo, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Tengah," tandas dia. (Amd/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya