Forum Ekonomi Dunia Jadi Ajang Mendag Naikkan Ekspor 300%

Dari 1.000 undangan yang disebar, sudah ada 600 peserta yang memberikan konfirmasi untuk hadir dalam World Economic Forum.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 07 Apr 2015, 19:42 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2015, 19:42 WIB
Rachmat Gobel.
Menteri Perdagangan Periode 2014 - 2019 Rachmat Gobel. (Liputan6.com/Andrian Martinus Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia akan memanfaatkan Forum Ekonomi Dunia atau World Economic Forum (WEF) untuk membidik peningkatan ekspor perdagangan dan investasi di sektor infrastruktur. Ajang ini diyakini pemerintah bisa memuluskan target ekspor 300 persen.

Menteri Perdagangan (Mendag), Rachmat Gobel mengungkapkan, pemerintah ingin meyakinkan para pelaku usaha bahwa Indonesia merupakan negara menarik untuk berinvestasi lewat perhelatan yang digelar di Jakarta pada 19-21 April 2015.

Fokus pembahasan dalam forum ini menyangkut soal perdagangan, pariwisata, ketahanan pangan, ketahanan energi, financial inclusion, infrastruktur, investasi, kesehatan yang inklusif, integrasi Masyarakat Ekonomi ASEAN.

"Event ini kami manfaatkan untuk mempromosikan, dan menjelaskan bagaimana visi misi Presiden saat ini. Pemerintah sudah banyak melakukan upaya pembenahan, penyempurnaan, merencanakan pembangunan infrastruktur," ujar dia di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (7/4/2015).

Sementara di sektor perdagangan, Rachmat mengaku, akan menggunakan ajang ini dan Konferensi Asia Afrika (KAA) untuk mengerek ekspor Indonesia sampai 300 persen.

Dijelaskannya, Indonesia sangat berpeluang meningkatkan kerja sama dengan Jepang. Sementara negara tujuan ekspor, seperti Afrika, Amerika Selatan, dan Eropa perlu dikembangkan.

"Sebab hambatan kita ke pasar Eropa, soal sawit, mebel. Hal ini dibahas bersama Menteri Luar Negeri, Badan Koordinasi Penanaman Modal, Kementerian Perindustrian dan Kementerian Koperasi dan UKM," kata dia.

Sebagai tuan rumah Forum Ekonomi Dunia, Rachmat menyebut, persiapan acara ini sudah tinggal 10 persen. Dia mengaku masih harus mengkonfirmasi tamu-tamu penting atau kelas VVIP yang bakal hadir di pertemuan dunia ini.

"Total ada 5 VVIP. Yang sudah confirm hadir Presiden Kamboja. Dari 1.000 undangan yang disebar, sudah ada 600 yang memberikan konfirmasi untuk hadir," terangnya. (Fik/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya