Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Kongres VII Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Senin (4/05/2015). Saat memberikan sambutannya, Joko Widodo menyoroti beberapa hal salah satunya mengenai subsidi perumahan bagi buruh dalam program kesehatan buruh melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) ketenagakerjaan.
Presiden Jokowi menjelaskan, pemerintah berencana menaikkan dana investasi perumahan di dalam BPJS Ketenagakerjaan yang semula hanya 5 persen menjadi 40 hingga 50 persen. Ia juga mengatakan bahwa kenaikan persentase dana investasi rumah tersebut sedang dalam proses pengkajian dan akan ia setujui.
"BPJS ketenagakerjaan, itu ada dana Rp 180 Triliun. Tapi hanya bisa digunakan untuk investasi perumahan hanya 5 persen. Padahal itu bisa digunakan lebih dari 50 persen, kami ingin ini digunakan uang Rp 180 Triliun, ini bisa di pakai 40 persen hingga 50 persen untuk siapkan perumahan," ujar Jokowi.
Jokowi membayangkan, bila program tersebut terealisasi, pemerintah dapat membangun banyak perumahan murah bagi para buruh dan pekerja. Untuk merealisasikan hal tersebut, Jokowi mengaku telah membicarakannya dengan para pimpinan serikat buruh dalam pertemuan yang digelar di Istana Kepresidenan pada tanggal 29 maret 2015 lalu.
"Kalau ini saya tandatangani, 40 persen dari Rp 180 triliun itu berapa? Hampir Rp 70 triliun lebih. Kalau itu jadi rumah, berapa rumah coba? Hitung saja sendiri, uang gede sekali, tapi didiamkan. Ini yang kami bicarakan dengan pimpinan buruh dan pekerja," kata Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi menjelaskan, peningkatan dana perumahan dalam BPJS Ketenagakerjaan akan sangat membantu para buruh dan pekerja dalam menekan biaya transportasi dan kebutuhan hidup sehari-hari.
"Sebulan (pengeluaran transportasi) sampai Rp 400 ribu hingga Rp 600 ribu ini bisa dikurangi. Perlu terobosan, supaya buruh bisa rasakan manfaat dana itu bisa dipakai pembangunan fasilitas di kawasan industri, fasilitas transportasi, kesehatan, itu jadi kewajiban," ucap Jokowi.
Lalu, kapan program tersebut akan dijalankan pemerintah? Jokowi mengaku belum bisa memastikan. Ia pun meminta agar para buruh bersabar menunggu realisasi program tersebut.
"Ini tugas pemerintah, tapi proses, perlu waktu, beri kesempatan saya untuk kerja seperti yang saya sampaikan. Paling penting, saya masih terus bisa berhubungan dengan presiden-presiden saudara, pimpinan saudara semua," ucapnya. (Luqman Rimadi/Gdn)
Jokowi Tingkatkan Penggunaan Aset BPJS Buat Bangun Rumah Buruh
Peningkatan dana perumahan dalam BPJS Ketenagakerjaan akan sangat membantu para buruh dan pekerja dalam menekan biaya transportasi.
diperbarui 04 Mei 2015, 21:44 WIBDiterbitkan 04 Mei 2015, 21:44 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Refleksi Imlek, Gus Imin: PKB Terdepan Jaga Toleransi dan Kesetaraan
BRI Peduli Salurkan Bantuan ‘Cegah Stunting Itu Penting’ di Berbagai Wilayah di Indonesia
Top 3: Bisakah Stres Sebabkan Vertigo? Ini Penjelasannya
Lakukan Adegan Berani dengan Al Ghazali di Series SCANDAL 3, Intip Perjalanan Karier Zsa Zsa Utari
Buy Now Pay Later Jalan Keluar Tekanan Ekonomi, BAca Dulu Untung Ruginya
Robert Kiyosaki Skeptis terhadap Kripto Trump, Ini Alasannya
Cegah Krisis Air, Sultan HB X Tanam Pohon di Lereng Merapi
Cek Fakta: Link Pendaftaran Perpanjangan dan Pembuatan SIM Online 2025 Gratis Ini Tidak Benar
Hukum Puasa Tidak Sahur karena Kesiangan, Penjelasan Lengkap Sesuai Syariat
VIDEO: Kesibukan Perjalanan Tahun Baru Imlek di Tiongkok mulai Terasa dengan Perkiraan 9 Miliar Perjalanan
VIDEO: Penumpang di Stasiun Pasar Senen akan Meningkat Jelang Libur Panjang dan Cuti Bersama
MUA Slam Wiyono Meninggal Setelah Dirawat di Rumah Sakit, Jenazah Disemayamkan di Lampung