Liputan6.com, Jakarta - Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Tanri Abeng, telah ditunjuk menjadi Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) menggantikan Sugiharto yang telah habis masa jabatannya.
Tanri bukan orang baru di lingkungan Pertamina. Dia pernah menggawangi Pertamina melalui jabatannya sebagai Menteri BUMN pada masa presiden Soeharto dan dilanjutkan pada masa Presiden Habibie.
Sebelumnya, pada tahun 1979, Tanri pernah menjadi CEO perusahaan produsen bir Belanda, Heineken, PT Perusahaan Bir Indonesia (Indonesian Beer Company). Meskipun ia tidak bisa berbahasa Belanda dan tidak minum bir, Ia menjadi CEO perusahaan tersebut setelah wawancara selama 15 menit.
Pada tahun 1991, Tanri Abeng mundur sebagai CEO Multi Bintang dan pindah ke Bakrie & Brothers, perusahaan milik Aburizal Bakrie. Tanri Abeng menjadi CEO Bakrie & Brothers, tetapi ia juga merangkap sebagai ketua non-eksekutif Multi Bintang Indonesia, posisi ini tetap dipertahankan hingga Maret 1998.
Selain sebagai Presiden Direktur di Bakrie & brothers, pria kelahiran Selayar, Sulawesi Selatan‎ 7 Maret 1942 ini juga merangkap jabatan sebagai Direktur di Asia Pacific Brewery, Singapura (1981-1991), Direktur Bata Indonesia (1993-1998), Ketua B.A.T Indonesia (1995-1998) dan Mitratel Indonesia (1994-1998).
Ia juga aktif di pemerintahan dan organisasi non-pemerintah seperti Dewan Pendidikan Nasional (1993 - 1998), Dewan Riset Nasional (1990 - 1998), Badan Promosi Pariwisata (1990 - 1996), Yayasan Perlindungan Lingkungan (1993 - 1998), Asosiasi Indonesia-Belanda, Indonesia-British Council dan Asia-Australia Institute. Dia juga merupakan Komisaris dari Bursa Efek Jakarta antara tahun 1992 dan 1995.
Di 1991, Ia memasuki dunia politik, ia mewakili Golkar duduk di Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Selanjutnya tahun 1998 ia ditunjuk oleh Presiden Soeharto sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN pada Kabinet Pembangunan VII dan dilanjutkan dengan jabatan yang sama di Kabinet Reformasi Pembangunan pimpinan Presiden Habibie. Tahun 2004, ia menjadi Komisaris Utama PT Telkom Indonesia. Pada tahun 2010, Tanri Abeng menyelesaikan pendidikan Doktor dalam Ilmu Multidisiplin dari UGM.
Setelah lebih dari empat dekade, malang melintang di perusahaan multinasional dan pemerintahan, tahun 2011, ia mendirikan Universitas Tanri Abeng, yang berlokasi di Ulujami, Pesanggahan, Jakarta Selatan.
Pada awal tahun 2012, ia menjabat sebagai CEO OSO Group, menggantikan Oesman Sapta Odang (founder). OSO Group bergerak dibidang pertambangan, perkebunan, transportasi, properti dan hotel.
Mengenai riwayat pendidikan, Tanri merupakan alumni dari Fakultas Ekonomi Universitas Hasanudin. Untuk meraih gelar Masternya, Tanri juga pernah mengenyam pendidikan di University of New York‎ Buffalo untuk program master of business administrasion. Sementara untuk gelar Doktor, Tanri meraih gelarnya dari Universitas Gadjah Mada untuk Ilmu Multidisiplin. (Yas/Gdn)
Tanri Abeng, Mantan Menteri BUMN Jadi Komut Pertamina
Pada tahun 1991, Tanri Abeng mundur sebagai CEO Multi Bintang dan pindah ke Bakrie & Brothers.
diperbarui 06 Mei 2015, 17:49 WIBDiterbitkan 06 Mei 2015, 17:49 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
China hingga India Belajar Daur Ulang Ban Bekas di Indonesia
Cara Reproduksi Virus: Proses Replikasi dan Penyebaran
Ini Mancing yang Diperbolehkan dan Tak Dibenarkan Menurut Buya Yahya
Serunya Adinia Wirasti Syuting Bareng Ajil Ditto, Bahas Indonesia Tahun 1998 dan Happy Tanpa Ponsel
Pedoman Upacara Hari Guru 2024, Susunan Acara dan Catat Pakai Baju Ini
Cara Menjadi Hakim: Panduan Lengkap Meniti Karier di Bidang Peradilan
Palm Cheese Adalah Kue Kering dengan Paduan Rasa Manis Gula Palem dan Gurih Keju
Tak Ada RUU Perampasan Aset, Ini Daftar Prolegnas 2025 Usulan DPR
Sidang Isbat Pernikahan Rizky Febian-Mahalini, Film Fedi Nuril 1 Juta Penonton Bikin Buzzer Keki?
DJP Jelaskan Metode Prepopulated dalam Pelaporan SPT Tahunan, Dijamin Lebih Mudah
Pramono Anung Tak Ingin Balai Kota Dipindah ke Jakarta Utara: Tetap di Tempat yang Ada
Yura Yunita Bakal Hibur Penonton Usai Timnas Indonesia vs Arab Saudi