BTPN Targetkan Penyaluran Kredit Sektor Maritim Naik 50%

Dalam program Jaring, BTPN akan berfokus pada permodalan bagi nelayan kecil seperti modal untuk pembuatan kapal.

oleh Septian Deny diperbarui 11 Mei 2015, 14:49 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2015, 14:49 WIB
Bank BTPN
Bank BTPN

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai salah satu bank pelopor program Jangkau, Sinergi dan Guideline (Jaring) yang diprakarsai oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) telah menyiapkan skema pembiayaan bagi nelayan melalui program tersebut.

Wakil Direktur Utama BTPN, Ongki W Dana mengatakan, khusus untuk kredit di sektor kelautan dan perikanan, saat ini BTPN telah menyalurkan dana sebesar Rp 100 miliar. Melalui program Jaring, BTPN menargetkan ada tambahan penyaluran kredit sebesar 50 persen atau sekitar Rp 50 miliar pada tahun ini.

"Kami target tumbuh 50 persen sampai akhir tahun. Kami kan menyalurkan ke 800 nasabah mikro, tadinya kan Rp 100 miliar, diharapkan bisa sampai Rp 150 miliar," lanjutnya.

Ongki mengungkapkan, untuk kredit mikro, selama ini BTPN tidak menerapkan sistem jaminan atau agunan. Hal ini diyakini akan mempermudah BTPN dalam melakukan penetrasi pada kredit permodalan bagi nelayan.

"Kebetulan dalam kredit mikro kami memang prinsipnya tidak pakai agunan. Prinsip di pemberian kredit mikro, kami tidak mementingkan agunan fisik, tapi mementingkan kemampuan untuk bayar kembali," lanjutnya.

Selain itu, dalam program ini BTPN juga akan berfokus pada permodalan bagi nelayan kecil seperti modal untuk pembuatan kapal. Hal ini dinilai sejalan tujuan BTPN untuk mengembangkan sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

"Kalau cold storage, itu kan industri menengah ke atas. Tapi kami akan pembuatan kapal kecil, sesuai dengan ruang lingkup kami yang usaha mikro dan kecil," tandasnya.

Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad mengatakan, program Jaring bertujuan meningkatkan pembiayaan di sektor kelautan dan perikanan.

"Program Jaring meningkatkan pembiayaan mulai dari nelayan sampai pembelian kapal besar karena ada potensi komersial bisnis yang menjanjikan di sektor ini," ujar Muliaman.

Sasaran jangka pendek program Jaring adalah menyediakan infrastruktur kepada sektor jasa keuangan dalam meningkatkan pembiayaan di sektor kelautan dan perikanan sebesar lebih dari 50 persen pada 2015, melalui antara lain:

  1. Penyediaan data dan ‎informasi yang komprehensif mengenai sektor kelautan dan perikanan yang dituangkan dalam bentuk buku berisikan data dan informasi potensi bisnis dan peta risiko, value chain bisnis dan skim pembiayaan kepada sektor maritim. Buku ini dilengkapi dengan uraian dukungan regulasi dan instansi terkait.
  2. Ketersediaan regulasi yang kondusif bagi pembiayaan sektor jasa keuangan kepada sektor kelautan dan perikanan.
  3. Sosialisasi program Jaring melalui kegiatan Kick Off program Jaring dan serangkaian sosialisasi yang dilaksanakan OJK.

(Dny/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya