Liputan6.com, New York - Harga emas berakhir turun pada akhir pekan kemarin jika dibandingkan dengan awal pekan. Penyebab penurunan harga emas pada minggu kemarin karena penguatan dolar AS sehingga terjadi aksi jual.
Mengutip Kitco.com, Senin (25/5/2015) pada minggu kemarin harga emas tak mampu berada di level positif setelah dua minggu sebelumnya secara berturut-turut mampu terus berada di zona positif. Namun memang, meskipun pengalami penurunan, harga emas mampu bertahan di atas level US$ 1.200 per ounce.
Pada pekan ini, harga emas diperkirakan masih akan tertekan melanjutkan penurunan pada minggu kemarin dengan sentimen yang hampir sama yaitu penguatan dolar AS.
Berdasarkan survei online yang dilakukan oleh Kitco kepada 256 pelaku pasar komoditas menghasilkan bahwa sebagian dari analis tersebut melihat bahwa harga emas akan bullish.
Perinciannya, 104 orang atau 41 persen melihat bahwa harga emas akan mengalami penguatan pada pekan ini. Selanjutnya, 117 orang atau 46 persen melihat bahwa harga emas akan terus berada di zona merah pada perdagangan pekan ini. Sedangkan sisanya atau 35 orang atau 14 persen netral.
Pasar emas akan berlangsung lambat pada minggu ini karena pasar di AS akan ditutup cukup panjang memperingati Memorial Day. Sebagian besar pasar di Eropa juga akan tutup. Namun para pelaku pasar terlebih analis memperkirakan bahwa volatilitas harga emas akan cukup besar mengingat gerak dolar AS juga cukup kuat.
Selain itu akan ada beberapa sentimen lain yang bisa mempengaruhi pergerakan harga emas pada pekan ini selain nilai tukar dolar AS yaitu data ekonomi AS dan juga estimasi kenaikan suku bunga yang akan dilakukan oleh Bank Sentral AS.
"Sekarang ini semua akan melihat dolar AS sebagai raja karena akan mempengaruhi banyak harga komoditas," jelas Broker Komoditas Senior di iiTrader.com, Bill Baruch. Dalam survei yang dilakukan oleh Kitco, Bill mengambil posisi netral.
Ada potensi dolar AS akan bergerak menguat pada minggu ini karena orang terlalu pesimistis menanggapi pertumbuhan ekonomi AS. Kenaikan Produk Domestik Bruto pada kuartal I 2015 ini bisa menjadi katalis yang mendorong penguatan dolar AS dan mendorong harga emas ke level yang lebih rendah lagi.
Secara teknikal, jika nilai tukar dolar AS tidak menembus angka resistance maka akan membuat pelaku pasar mengambil aksi jual sehingga berdampak positif kepada harga emas. (Pew/Gdn)
Harga Emas Masih Tertekan Pekan Ini
Harga emas diperkirakan masih akan tertekan melanjutkan penurunan dengan sentimen penguatan dolar AS.
diperbarui 25 Mei 2015, 07:41 WIBDiterbitkan 25 Mei 2015, 07:41 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Vila di Kota Batu Roboh, 1 Keluarga Asal Bekasi Jadi Korban
Gunung Ibu Erupsi Dahsyat Selasa 31 Desember 2024, Kolom Abu Capai 3.000 Meter
Kapan Baca Doa Akhir 2024 dan Awal Tahun 2025? Ini Waktu dan Teks Bacaannya
Menhut Siapkan 20 Juta Hektare Hutan Cadangan untuk Ketahanan Pangan, Energi, dan Air
6 Rekomendasi Oleh-oleh Kekinian dari Semarang, Ada Kue Antik
Libur Akhir Tahun ke Lampung, Wajib Coba Kuliner Tradisional Geguduh
Mentan Amran: Produksi Padi Tembus 30 Juta Ton hingga Akhir 2024
Bermain Video Game Dapat Meningkatkan Kecerdasan Anak
Jika Disuruh Pilih NU atau Muhammadiyah, Gus Baha Pilih Mana?
Polri Kerahkan 1.500 Personel Amankan Malam Tahun Baru, 12 Titik Ini Jadi Fokus Penjagaan
5 Orang Didakwa Terkait Kematian Liam Payne di Argentina, Termasuk Teman Dekatnya
Libur Akhir Tahun Menikmati Keindahan Alam Panyaweuyan Majalengka