Harga Emas Naik Menanti Keputusan The Fed

Kontrak emas untuk pengiriman Agustus naik US$ 4 atau 0,34 persen menjadi US$ 1.177,6 per ounce.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 10 Jun 2015, 07:40 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2015, 07:40 WIB
Ilustrasi Harga Emas Naik
Ilustrasi Harga Emas Naik (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Chicago - Harga emas ditutup naik pada Selasa (Rabu pagi WIB) sebab para investor masih menanti data ekonomi AS yang akan dijadikan sinyal mengenai arah kebijakan Bank sentral AS (The Fed) soal kenaikan suku bunga.

Dilansir dari Xinhua, Rabu (10/6/2015), kontrak emas untuk pengiriman Agustus naik US$ 4 atau 0,34 persen menjadi US$ 1.177,6 per ounce.

Emas menguat karena investor berspekulasi tentang kapan The Fed akan menaikkan suku bunga acuan. Para analis menyatakan, para investor ingin  memastikan sebab hasil laporan penjualan ritel Departemen Perdagangan AS yang dirilis Kamis menunjukkan data positif dan laporan klaim pengangguran mingguan memperlihatkan data positif.

Analis awalnya meyakini suku bunga acuan AS bisa naik pada awal Juni, tapi karena data pekerjaan untuk Maret lebih buruk dari yang diperkirakan, maka sekarang menghitung bahwa suku bunga akan naik pada saat data pekerjaan membaik.

Pertemuan The Fed selanjutnya dijadwalkan pada 15 Juni, sehingga investor bisa mencari informasi tambahan tentang waktu kenaikan suku bunga.

Tak hanya itu, pelemahan indeks dolar AS juga juga ikut mengangkat emas. Indeks dolar AS tercatat melemah sebesar 0,1 persen, jatuh menjadi 95,16. Indeks adalah ukuran dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama.

Emas dan dolar AS biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar turun maka emas berjangka akan naik, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih murah bagi investor.

Berbeda dengan harga emas, harga perak untuk pengiriman Juli turun 0,2 sen atau 0,01 persen menjadi US$ 15,957 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli, naik US$ 7,3 atau 0,66 persen menjadi US$ 1.108,5 per ounce. (Ndw/Gdn)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya