Studi: Anak Muda Sering Cemas Soal Uang

Generasi muda masa kini ternyata sangat cemas soal uang dan berhati-hati dalam saat berbelanja

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 14 Jun 2015, 06:01 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2015, 06:01 WIB
Nilai Rupiah Terus Terpuruk
Petugas menghitung mata uang AS di penukaran valas Ayu Masagung, Jakarta, Senin (9/3/2015). Pada awal perdagangan rupiah dibuka pada level 12.994 atau melemah 18 poin dibanding penutupan akhir pekan lalu di posisi 12.976. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, New York - Generasi muda, khususnya yang masih remaja biasanya tak begitu peduli dengan uang yang dihabiskannya. Tapi kini, kekhawatiran soal uang bahkan bisa membuatnya tetap terjaga di malam hari.

Melansir laman Daily Mail, Minggu (14/6/2015), sebanyak 60 persen dari generasi muda berusia 16 hingga 35 tahun yang menjadi partisipan mengaku merasa cemas soal penggunaan uangnya. Bahkan melalui studi yang digelar lembaga Mintel ini, mengatakan setiap kalangan muda selalu mengeluarkan uang dengan hati-hati.

Hanya satu dari tiga partisipan yang mengaku berani menggunakan kartu kreditnya tanpa berpikir panjang. Sementara sebagian lain merasa eranya sekarang akan mengalami kondisi keuangan yang lebih buruk dibandingkan generasi muda beberapa tahun lalu.

Studi tersebut membuktikan, krisis finansial membuat masyarakat yang terlahir antara 1980-1999 menjadi sangat hati-hati dalam mengeluarkan uang. Sementara uang tabungannya lebih sering digunakan untuk bepergian dibanding membeli rumah.

Lebih dari 25 persen partisipan juga lebih senang menabung untuk berlibur dibandingkan untuk membeli keperluan jangka panjang. Sementara itu, hanya 25 persen wanita yang mengaku menggunakan kartu kreditnya untuk membeli barang apa saja yang diinginkan.

Menurut analis jasa keuangan senior Chryso Kolakkides, generasi muda saat ini memulai karir dengan gaji rendah di tengah kondisi ekonomi yang tak terlalu baik. (Sis/Ahm)

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya