IHSG Merosot Jadi Peluang Dana Pensiun Masuk Pasar Modal

Ketua ADPI, Mudjiharno mengimbau dana pensiun juga turut membantu pemerintah dengan tidak panik menjual investasinya.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 22 Jun 2015, 20:25 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2015, 20:25 WIB
Perayaan Kembali Aktifnya Pasar Modal RI
(Foto: Fiki Ariyanti/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan tren pelemahan sepanjang Juni 2015. Bahkan IHSG melemah 5,12 persen secara year to date (Ytd) ke level 4.959,25 pada penutupan perdagangan Senin 22 Juni 2015. Pelemahan indeks saham dinilai menjadi peluang untuk berinvestasi terutama dana pensiun.

"ADPI (Asosiasi Dana Pensiun Indonesia) mengimbau dalam kondisi seperti ini harus masuk ke pasar, karena dana pensiun itu investasi jangka panjang, sehingga harus di back up jangka panjang juga," kata Ketua ADPI Mudjiharno M Sudjono di Jakarta, Senin (22/6/2015).

Saat ini sebagian besar dana pensiun yang dikelola oleh masing-masing penyelenggara diinvestasikan ke pasar modal, mulai dari saham perusahaan, surat berharga negara (SBN) dan beberapa produk lainnya.

Mudjiharno mengimbau kepada para penyelenggara dana pensiun untuk tidak mengikuti pasar dengan turut menjual hasil investasinya terkait kekhawatiran kerugian yang berkelanjutan.

"Jangan sampai kita itu justru memperkeruh suasana, paling tidak dengan kembali masuk pasar tidak mempersulit pemerintah juga," kata Mudjiharno.

Ia menjelaskan, saat ini pasar modal di Indonesia dari sektor domestik didominasi ‎oleh dana-dana investasi dari asuransi dan dana pensiun. Karena itu, keputusan para pengelola dana pensiun menjadi hal sangat penting. "Kalau mau tidak ada risiko bisa masuk ke SUN, kami imbau masuk ke situ karena itu risikonya nol," kata Mudji. (Yas/Ahm)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya