Total Belum Berani Beri Komitmen Pengelolaan Blok Mahakam

Pemerintah memutuskan Pertamina mendapat saham mayoritas dalam pengelolaan Blok Mahakam di Kalimantan Timur.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 10 Jul 2015, 17:41 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2015, 17:41 WIB
Pertamina Siap Tampung Pegawai Total di Blok Mahakam
Direktur Utama PT Pertamina Dwi Soetjipto mengaku ini disampaikan saat menggelar pertemuan dengan Serikat Pekerja Nasional Total Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - PT Total E&P Indonesie belum berani memberikan komitmen untuk bisa partisipasi mengelola Blok Mahakam, Kalimantan Timur. Komitmen akan diberikan setelah perusahaan mempertimbangkan syarat dan ketentuan (term and conditions) yang diberikan oleh PT Pertamina (Persero).

President and General Manager Total E&P Indonesie, Hardy Pramono mengatakan, Total membuka diri untuk berdiskusi dengan Pertamina selaku pemegang kontrak Kerja Sama Wilayah Kerja Mahakam. " Kami membuka diri untuk memulai sebuah era baru kerja sama antara kedua perusahaan," kata Hardy, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Jumat (10/7/2015).

Menurutnya, Total bersedia untuk bekerja sama dengan Pertamina mengelola Blok Mahakam. Kerja sama tersebut memang perlu dilakukan untuk tetap menghadirkan keahlian demi memastikan kelanjutan operasi bagi keuntungan Indonesia.

Namun, persetujuan untuk kerja sama tersebut dengan syarat. "Tentu saja hal ini tergantung pada terms and conditions yang akan disepakati pasca diskusi," tuturnya. Hardy melanjutkan, saat ini masih terlalu dini bagi Total untuk memberikan komitmen terhadap keputusan apa pun atau besaran partisipasi.

"Namun kami siap untuk berbuat yang terbaik guna mencapai suatu kesepakatan," tutupnya.

Sebelumnya, pemerintah memutuskan Pertamina mendapat saham mayoritas dalam pengelolaan Blok Mahakam di Kalimantan Timur setelah Kontrak Total E&P Indonesie di Blok Mahakam berakhir pada 31 Desember 2017.

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said mengatakan, dalam mengelola blok Mahakam Pertamina mendapat hak participating interest (PI) bersama pemerintah daerah Kalimantan Timur sekitar 70 persen.

Sudirman menambahkan, pemerintah masih melibatkan operator lama yaitu PT Total E&P Indonesie dan Inpex Corporation dalam mengelola blok tersebut, namun porsinya lebih kecil yaitu 30 persen. "Total dan Inpex Pertamina diskusi bagaimana kelola dilakukan, Total dan Inpex 30 persen, jadi 70 untuk Indonesia, 30 untuk operator sekarang," tuturnya.

Setelah keputusan tersebut diambil, lanjut Sudirman, Pertamina akan melakukan diskusi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur untuk pembagian saham dan skema pengelolahan. (Pew/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya