Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menyikapi positif rencana pemerintah kembali menurunkan suku bunga kredit usaha rakyat (KUR). Suku bunga KUR turun maka akses perbankan ke masyarakat akan semakin luas.
Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk, Ahmad Baiquni menyampaikan hal itu usai melepas mudik gratis nasabahnya di Parkir Timur Senayan.
"Sekarang 12 persen tapi nanti secara bertahap 9 persen. Penurunan akan memberi manfaat nasabah KUR. Keuntungan sekarang sebagian ada subsidi pemerintah. Bagi BNI penurunan ada. Tapi tujuannya bagaimana bisa membuka akses perbankan yang belum masuk akses keuangan ke bank," kata dia di Jakarta, Senin (13/7/2015).
Advertisement
Kredit macet atau non performing loan (NPL) memang akan menjadi masalah tersendiri perseroan. Namun demikian, pihaknya telah mengantisipasi menekan NPL dengan evaluasi kepada nasabah.
"NPL tentu akan melihat sektor-sektor pemerintah, terutama pertanian. Untuk jaga kualitas kami juga siapkan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mengevaluasi calon debitur yang usahanya layak tapi belum bankable," kata Ahmad.
Sebelumnya Wakil Presiden Jusuf Kalla bakal menurunkan suku bunga KUR dari saat ini 12 persen menjadi 9 persen pada tahun depan.
Pihaknya menyampaikan dengan penurunan tersebut akan memberi dua efek yakni positif dan negatif.
Positifnya, dengan penurunan suku bunga akan memudahkan pelaku usaha untuk memperoleh dana murah. Sebaliknya, bagi koperasi simpan pinjam akan berat karena bunganya masih relatif tinggi. (Amd/Ahm)