Jelang Lebaran, Menteri ESDM Sidak Kesiapan Sektor Energi

Menteri ESDM Sudirman Said melakukan sidak demi mengamankan kesiapan pasokan energi selama lebaran.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 15 Jul 2015, 07:40 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2015, 07:40 WIB
Sudirman Said
Sudirman Said (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) pada sektor energi untuk menghadapi perayaan Idul Fitri.

Menurut rencana, Sudirman akan memulai sidak dari Kantor Kementerian ESDM, Jalan Merdeka Selatan, Rabu pagi (15/7/2015).

Namun Kementerian ESDM merahasiakan tujuan tersebut. Kepala Pusat Komunikasi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengungkapkan, hal tersebut memang sudah direncanakan.

"Yang namanya sidak ya enggak diberitahu ke mana tujuannya," kata Dadan, di Jakarta, Rabu.

Pada tahun sebelumnya, biasanya sidak dilakukan ke terminal bahan bakar minyak (BBM) Pelumpang, Jakarta milik PT Pertamina (Persero). Selain itu, sidak juga dilakukan ke Gardu Induk Gandul, Jakarta milik PT PLN (Persero).

Berdasarkan catatan Pertamina, sejak awal puasa  hingga H-8 Idulfitri 1436 H, penyaluran Premium masih di bawah estimasi sekitar 9 persen.  Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu tingkat konsumsi tersebut masih lebih rendah 10 persen.

Sedangkan konsumsi Bahan Bakar Khusus (BBK) yaitu Pertamax 92, Pertamax Plus 95 dan Pertamina Dex justru lebih tinggi sekitar 4 persen dibandingkan dengan estimasi awal yang menunjukkan tren positif kenaikan konsumsi.
   
Sementara itu, realisasi penyaluran Solar bersubsidi hingga periode tersebut mencapai 11 persen di atas estimasi. Namun, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, penyaluran Solar bersubsidi tersebut lebih rendah sekitar 3 persen.

Untuk sektor kelistrikan, perkiraan beban terendah di Jakarta pada siang saat hari Raya Idul Fitri yaitu 2.448,47 megawatt (MW) dan beban tertinggi malam 3.108,64 MW, Beban listrik pada hari Raya Idul Fitri di Jakarta berbeda dari beban puncak hari-hari biasa.

Pada hari biasa beban listrik Jakarta lebih tinggi pada siang hari karena banyaknya pelanggan bisnis dan industri yang beroperasi pada siang hari. Sedangkan pada Hari Raya Idul Fitri beban listrik pada malam hari lebih tinggi karena jumlah aktifitas industri di siang hari relatif sedikit. (Pew/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya