Pemerintah Putar Otak agar Penyerapan Anggaran Maksimal

‎Pemerintah mulai mempersiapkan rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) 2016.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 24 Jul 2015, 14:16 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2015, 14:16 WIB
Ilustrasi Rupiah
Ilustrasi Rupiah (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - ‎Pemerintah mulai mempersiapkan rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016. Rancangan diatur agar tiap kementerian dan lembaga dapat secara efisien menggunakan anggaran.

"Tadi kita baru ketemu Pak Wapres bicara kemajuan persiapan RAPBN 2016, baik dari segi penentuan asumsi maupun postur anggaran. Itu sih utamanya," kata Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (24/7/2015).

‎"Penekanannya adalah gimana mendorong efisiensi belanja per kementerian sehingga kalau ada perubahan anggaran, itu karena efisiensi," tambah dia.

Bambang menjelaskan agar penyerapan anggaran tahun depan lebih baik, maka pemerintah berencana untuk mempercepat proses pola realisasi APBN. Pemerintah ingin aktivitas proyek sudah berjalan awal tahun, dari Januari dan Februari.

"Jadi kita akan dorong semua kementerian lembaga begitu Oktober ketok APBN 2016, November mereka sudah lelang, Desember DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) sudah keluar, Januari kontrak sudah tanda tangan dan pencairan tahap pertama sudah dilakukan," tutur dia.

Menurut Bambang, bila pola realisasi lebih cepat dilakukan, maka penyerapan anggaran tidak akan tertumpuk di semester‎ II atau triwulan IV.

Selain Bambang, dalam rapat membicarakan RAPBN 2016 ini, diikuti oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil, Dirjen Anggaran Askolani, Dirjen Perbendaharaan Marwanto, Dirjen Perimbangan Keuangan Boediarso, dan Kepala BKF Suahasil Nazara. (Alvin/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya