Pengamat: Pertamina Jual Pertalite Demi Tutupi Rugi Premium

Munculnya Pertalite sebagai produk teranyar PT Pertamina disinyalir sebagai strategi perseroan atasi rugi dari penjualan Premium.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 25 Jul 2015, 15:45 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2015, 15:45 WIB
Persiapan Peluncuran Pertalite
(Foto:Liputan6.com/Pebrianto Eko Wicaksono)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) telah mengeluarkan bahan bakar minyak (BBM) baru bernama Pertalite dengan RON 90. Direktur Eksekutif Indonesian Resourcess Studies (IRESS) Marwan Batubara menilai, langkah ini menjadi strategi Pertamina untuk menghindari rugi dari penjualan Premium.

Dia mengatakan, Pertalite berbeda dengan Premium yang mana harganya diatur oleh pemerintah. "Penetapan harga Pertalite tidak tunduk pada aturan Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 seperti halnya Pertamax, sehingga keuntungannya sudah terukur," kata dia dalam keterangannya, Jakarta, Sabtu (25/7/2015).

Namun secara teknis, lanjut dia, bahan bakar baru tersebut sesuai dengan kebutuhan mesin dan lebih irit karena jarak tempuhnya lebih jauh 6 persen. 

"Maka produk ini bisa menjadi pilihan yang lebih baik dibanding harus membeli produk Pertamax yang lebih mahal," tandas dia.

Setelah sempat tertunda peluncurannya, PT Pertamina (Persero) secara mantap akan meluncurkan varian BBM terbaru Pertalite pada 24 Juli 2015 mendatang, Jakarta, Rabu (22/7/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said sebelumnya mengakui, Pertamina mengalami kerugian Rp 12 triliun dari penjualan BBM jenis Premium dan Solar.

Hal itu terjadi karena pemerintah tidak menaikkan harga BBM saat harga minyak dunia mengalami kenaikan. "Kemarin saya mendapat laporan Pertamina mengalami defisit sampai Rp 12 triliun," kata Sudirman. (Amd/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya