Jokowi Geram Serapan Anggaran Baru 20% Hingga Agustus

Jokowi meminta para menteri untuk merealisasikan anggaran agar mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 19 Agu 2015, 16:09 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2015, 16:09 WIB
20150728-Kunjungan Jokowi ke Singapura5
Presiden Jokowi (depan) berjalan ditemani Presiden Singapura, Tony Tan di Istana Kepresidenan Singapura, Selasa, (28/7/2015). Jokowi ingin meningkatkan hubungan bilateral khususnya di bidang ekonomi dengan Singapura. (REUTERS/Edgar Su)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengadakan sidang kabinet paripurna yang membahas mengenai isu-isu ekonomi yang tengah mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Rabu siang ini.

Dalam sidang kabinet tersebut, dengan nada tegas dan lantang, Jokowi memperingatkan kepada seluruh menterinya untuk mempercepat penyerapan anggaran demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

‎"Masalah serapan anggaran, terutama untuk belanja modal, ini masih kecil sekali, saya dapat laporan dari Pak Menteri Keuangan, masih 20 persen, ini sudah pertengahan Agustus‎," tegas Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (19/862015).

Jokowi menegaskan, dirinya sudah berusaha untuk mengalokasikan anggaran lebih besar ke sektor infrastruktur, kesehatan dan pendidikan. Karena itu, dirinya meminta para menterinya untuk berkomitmen merealisasikan anggaran tersebut.

"Ini berkaitan sekali dengan pertumbuhan ekonomi, berkaitan sekali, sekali lagi, penyerapan anggaran, uangnya itu ada," jelas Jokowi.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi telah membuat kebijakan yang tidak merakyat yaitu penghapusan subsidi BBM dan listrik untuk golongan tertentu‎ pada awal masa kepemimpinannya. Kebijakan itu dilakukan untuk menambah amunisi anggaran demi percepatan pembangunan infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Saat ini, ada tiga kementerian yang mendapatkan alokasi anggaran cukup besar jika dibandingkan dengan kementerian lainnya, yaitu Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Kementerian Kesehatan. ‎Tiga kementerian ini diharapkan dapat menjadi motor utama dalam penyerapan anggaran dan belanja pemerintah pada 2015. (Yas/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya