DPR Dukung Paket Kebijakan Ekonomi Tahap I

Anggota Komisi XI DPR Johnny Plate mengatakan kebijakan ekonomi yang dikeluarkan juga harus mendapatkan dukungan di parlemen.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 10 Sep 2015, 16:47 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2015, 16:47 WIB
Gedung DPR
Gedung DPR di Senayan, Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi XI dari Fraksi Partai Nasdem, Johnny G Plate menilai paket kebijakan ekonomi tahap I yang dikeluarkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa mengembalikan kepercayaan masyarakat ke pemerintahan.

Johnny menuturkan, kebijakan tersebut sebuah langkah strategis untuk melakukan regulasi dan deregulasi terhadap aturan lama yang tidak relevan lagi.

"Percepatan penyerapan anggaran sudah disampaikan berulang kali waktu rapat kami dengan Menteri Keuangan dan Gubernur BI. Pemerintah dan Presiden menanggapi dorongan kami dengan baik. Kita (Komisi) mendukung kebijakan deregulasi ini," kata Johnny di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (10/9/2015).

Selain kebijakan ekonomi tahap I ini, sebut dia, Bank Indonesia memang telah mengeluarkan kebijakan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Artinya, kebijakan ekonomi ini harus didukung seluruh pihak yang terkait.

"Dari sisi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar, BI sudah mengeluarkan aturannya untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. BI juga harus tetap menjaga lalu lintas devisa," sebut Johnny.

Selain itu, dia mengatakan, kebijakan ekonomi yang dilakukan pemerintah harus mendapat dukungan dari politik di parlemen. Hal tersebut, agar pemerintah bisa mengimplementasikan kebijakannya dengan maksimal.

"Dari sisi politik, bagaiamana politisi dan DPR memberikan dukungan terhadap kebijakan ini agar bisa diimplementasikan dengan baik. Pemerintah pusat dan Provinsi harus diminta untuk menggerakkan birokrasi supaya kebijakannya tidak berjalan di tempat karena rakyat menunggu," ujar dia.

Johnny menegaskan, dalam penerapan kebijakan ekonomi ini pemerintah jangan terlalu mengandalkan Anggaran Pendapatan dan belanja Negara (APBN). Sebab, pemerintah perlu mendorong pihak swasta untuk melakukan investasi agar belanja yang dilakukan pemerintah menjadi seimbang.

"Paket kebijakan itu tidak hanya dari APBN, tapi mendorong pihak swasta mengambil peran dalam perekonomian. Kalau belanja pemerintah berjalan dan investasi berjalan, maka perekonomian Indonesia dapat berjalan dengan baik," kata Johnny.

Senada, Anggota Komisi V DPR dari Fraksi PKS Yudhi Widiana Adia mengaku pihaknya menyambut baik kebijakan ekonomi tahap I yang dikeluarkan Presiden Jokowi ini. Lantaran menurut Yudhi, kebijakan ini dapat memacu implementasi infrastruktur di daerah-daerah. Namun, untuk menjalankan kebijakan ekonomi ini diperlukan kekompakan di kalangan pemerintahan sendiri.

"Kalau masalah infrastruktur Kementerian PU sudah mengantisipasi dengan percepatan tender, Satgas percepatan penyerapan. Tinggal kekompakan pemerintah menginplementasikannya. Kadang- kadang pemerintah tidak kompak sehingga kebijakan tidak berjalan," kata Yudhi.

Terkait dana desa yang dinilai menjadi fokus utama kebijakan ini, ia melanjutkan, dana desa harus diturunkan sesegera mungkin agar masyarakat daerah tidak terlalu terkena imbas dari pelemahan ekonomi saat ini.

"Paling tidak dana desa ini dapat menahan isu krisis ekonomi. Tapi, tetap tergantung pemerintah satu padu dalam paket tersebut," ucap Yudhi.

Belum Jadi Obat Mujarab

Belum Jadi Obat Mujarab

Wakil Ketua DPR Agus Hermanto mengapresiasi upaya Presiden Jokowi yang menerbitkan paket kebijakan ekonomi untuk memperbaiki kondisi ekonomi Indonesia saat ini. Namun Agus menilai, paket ekonomi itu tidak akan langsung ampuh untuk mengatasi pelemahan ekonomi yang terjadi saat ini.

"Kalau ditanya sudah jadi obat mujarab, saya jawab belum," kata Agus.

Politisi Partai Demokrat ini mengaku sudah mempelajari paket kebijakan ekonomi yang diumukan Jokowi di Istana Merdeka pada Rabu 9 september kemarin. Agus berujar, dirinya melihat paket tersebut tidak bersinggungan langsung dengan upaya meningkatkan daya beli masyarakat.

"Kebijakan yang dikeluarkan harusnya berhubungan langsung dengan daya beli masyarakat," ujar Agus.

Wakil Ketua DPR yang membidangi masalah industri dan pembangunan ini menjelaskan, daya beli masyarakat sangat berpengaruh terhadap kondisi ekonomi nasional. Kalau daya beli masyarakat menguat, barang dan jasa dalam negeri akan terbeli. Perusahaan dan industri akan sustainable dan tetap berproduksi. Pemutusan Hubungan Kerja pun dapat dihindari. Terakhir, nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS yang kini terpuruk, bisa kembali menguat.

"Tapi paket ini kami sambut dengan baik karena baru tahap satu," ucap Agus.

Presiden Jokowi telah mengumumkan ‎paket kebijakan ekonomi pemerintah. Jokowi berharap, paket kebijakan ekonomi tahap pertama yang baru saja dikeluarkan pemerintah dapat memperkuat industri nasional, mengembangkan usaha mikro kecil menengah dan koperasi dan akan memperlancar perdagangan antar daerah.

"Selain itu, diharapkan ini akan ‎ menjadikan kesejahteraan nelayan semakin membaik dengan menaikkan produksi ikan tangkap dan penghematan biaya bahan bakar 70 persen melalui konversi minyak solar ke LPG," ujar Jokowi di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu 9 September 2015.  (Taufiq R/Ahm)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya