Liputan6.com, Jakarta - Rupiah telah menembus 14.500 per dolar AS di sejumlah bank besar. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menegaskan dalam keadaan seperti ini, pemerintah akan menekan impor.
"‎Sekali lagi gejala dunia, terjadi di mana-mana, selain juga cadangan (devisa) kita sulit, tidak kita tingkatkan akibat ekspor yang sulit. Tapi kita berusaha untuk mengurangi beban impor," kata Jusuf Kalla, di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu (16/9/2015).
Baca Juga
JK juga percaya rupiah tidak selamanya melemah. Akan ada saatnya ‎nilai tukar rupiah menguat. Ia menuturkan mata uang di dunia selalu berfluktuasi."Ini fluktuasi, hari ini Rp 14 ribu bisa beberapa bulan kemudian turun sedikit atau apa, naik, kan bisa," ujar dia.J
Advertisement
JK juga menyampaikan kehadirannya di Kantor Kementerian Pertanian untuk membahas cara produksi pangan. Bila produksi sudah memenuhi, dengan sendirinya pemerintah tak perlu memberlakukan impor.
"Oleh karena itu saya datang ke sini untuk menaikkan produksi pangan agar beban impor pangan turun dan juga ketersediaan mencukupi. Itu kenapa tadi dua jam satu per satu seluruh aparat siap bekerja untuk itu," tandas JK.
Terkait paket kebijakan ekonomi yang sudah diluncurkan, JK menyampaikan dampak positif dari paket itu membutuhkan waktu.
Nilai tukar rupiah melanjutkan tren pelemahan pada perdagangan Rabu pekan ini. Sentimen yang mendorong pelemahan rupiah adalah naiknya angka kemiskinan nasional di tengah lesunya perekonomian global. Selain itu, rupiah juga tertekan menjelang keputusan suku bunga AS.
Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah melemah 0,2 persen ke level 14.442 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pukul 09.55 WIB. Sejak pagi hingga siang, nilai tukar rupiah bergerak pada kisaran 14.404 per dolar AS hingga 14.452 per dolar AS.Kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat, nilai tukar rupiah tergerus 0,5 persen menjadi 14.442 per dolar AS dari perdagangan sebelumnya yang berada di level 14.371 per dolar AS.
Sementara itu, nilai tukar rupiah di bank-bank besar cukup beragam. PT Bank Mandiri Tbk mematok kurs beli dolar AS pada angka 14.297 per dolar AS Sedangkan untuk jual di angka 14.497 per dolar AS.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mematok kurs beli di angka 14.365 per dolar AS sedangkan untuk kurs jual di angka 14.515 per dolar AS.PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mematok kurs yang berbeda-beda, untuk transaksi di e-rate atau transaksi melalui e-channel memasang kurs jual di 14.470 per dolar AS dan kurs beli di 14.440 per dolar AS.
Untuk transaksi di konter atau kantor cabang dipatok 14.595 per dolar AS untuk jual dan beli 14.295 per dolar AS. Sedangkan untuk transaksi bank note, BCA mematok 14.555 per dolar AS untuk jual dan 13.255 per dolar untuk beli. (Silvanus A/Ahm)