Orang Miskin Bisa Bertambah karena Kabut Asap dan El Nino

Ia mengungkapkan, kabut asap terjadi pada wilayah yang masyarakatnya mengandalkan sumber daya alam untuk mendapatkan penghasilan

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 27 Sep 2015, 16:35 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2015, 16:35 WIB
asap
Kabut asap membuat udara di sebagian wilayah Riau tidak sehat lagi (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Jakarta - Orang miskin di Indonesia dinilai akan bertambah dengan adanya beberapa fenomena alam dan bencana yang terjadi. Karena kebakaran hutan dan El Nino du tahun ini, rakyat miskin diprediksi akan bertambah.

Rektor Universitas Paramadina Firmanzah mengatakan, berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS), pada Maret 2015 tingkat kemiskinan 11,22 persen atau 28,9 juta jiwa, angka tersebut meningkat dari periode sebelumnya yakni 10,96 persen atau 27,3 juta jiwa.

"Ini perlu jadi perhatian khusus Pemerintah Jokowi, terlebih dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBNP), angka kemiskinan dipatok 10,2 persen," kata Firmanzah, dalam sebuah diskusi di Kawasan Cikini, Jakarta, Minggu (27/9/2015).

Menurut Firmanzah, selain beberapa sektor yang berdampak langsung, fenomena alam El Nino yang mengakibatkan kemarau panjang dan kebakaran hutan yang mengakibatkan kabut asap juga dapat meningkatkan kemiskinan.

"Apabila BPS kembali melakukan survei saya hampir yakin fenomena naik karena ada El Nino darurat kekeringan terjadi di sejumlah daerah ditambah asap dan kebakaran hutan," tuturnya yang juga ekonom ini.

Ia mengungkapkan, kabut asap terjadi pada wilayah yang masyarakatnya mengandalkan sumber daya alam untuk mendapatkan penghasilan. Saat ini harga komoditas sumber daya alam di pasar dunia sedang mengalami penurunan dan aktifitas ekonomi pada wilayah tersebut terganggu oleh kabut asap.

"Jadi sudah daerah Sumatera, Kalimantan terdampak perlambatan ekonomi mereka terkena kabut asap. Kabut asap membuat orang tambah miskin terutama Sumatera dan Kalimantan," tutupnya. (Pew/Zul)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya