Sosok Petani RI Masa Depan: Anak Muda yang Berdasi

Menurutnya, tak ada yang mesti malu dengan turun ke sawah dan bertani.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 29 Sep 2015, 13:48 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2015, 13:48 WIB
Serunya Diskusi ‘Lebaran Menjelang Harga Menjulang’
Mentan Amran Sulaiman saat menjadi pembicara pada diskusi ‘Lebaran Menjelang Harga Menjulang’ di Aula Gus Dur, Jakarta, Kamis (25/6/2015). Amran menjelaskan tentang kendala yang dialami lembaga yang dipimpinnya. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Blitar - Menteri Pertanian Amran Sulaiman mendapat keluhan dari salah seorang warga saat berkunjung ke Desa Siraman, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Warga itu menyayangkan jika anak muda enggan masuk ke sawah.

Menanggapi hal tersebut, Amran pun merasa keheranan. Menurutnya, tak ada yang mesti malu dengan turun ke sawah dan bertani.

"Kenapa alergi ke sawah? Aku di sawah 20 tahun. Sampai hari ini ke sawah," kata dia di Blitar, Jawa Timur, Selasa (29/9/2015).

Amran sendiri mengatakan, pemerintah berusaha mendorong generasi muda untuk terjun ke sawah. Di antaranya dengan menerjunkan akademisi muda ke sawah.

"Saudara generasi muda sekarang 8.700 kami rekrut turun ke sawah," katanya.

Amran menuturkan, selain itu pemerintah juga mendorong modernisasi pada sektor pertanian. Jadi, diharapkan dari tanam sampai penggilingan menggunakan mesin agar mendorong produktivitas.

"Jadi kita upayakan ke depan generasi muda bertani tapi berdasi," tuturnya.

Amran mengatakan sektor pertanian mesti jadi tumpuan perekonomian nasional. Di negara lain, ujarnya, sektor pertanian menopang perekonomian.

"Negara lain kaya dari petani. Satu biji menjadi 200-300 kali lipat dan berkah katanya yang masuk surga petani nantinya," tandas dia. (Amd/Zul)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya