Sisi Lain Dampak Pelemahan Rupiah untuk Investasi

Pelemahan nilai tukar rupiah menjadi momen untuk menggenjot ekspor.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 03 Okt 2015, 17:03 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2015, 17:03 WIB
Ilustrasi penurunan rupiah (Liputan6.com)
Ilustrasi penurunan rupiah (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani meyakini iklim investasi di Indonesia masih baik kendati nilai tukar rupiah terhadap dolar AS cenderung melemah. Nilai tukar rupiah saat ini berada di kisaran 14.500 per dolar AS.

Franky mengatakan, dengan kondisi rupiah yang melemah justru memberi keuntungan tersendiri. Dia bercerita, dari hasil kunjungannya ke 54 perusahaan menyebutkan bahwa pelemahan rupiah jadi momen tepat untuk mengembangkan usaha.

"Terus terang kami di BKPM dua sisi. Sekali lagi kita kunjungi 54 perusahaan, 54 perusahaan itu mereka melihat sekarang waktunya investasi terutama PMA. Mereka dengan modal dolar AS, ada yang mengatakan saya akan beli tanah 10 hektare, atau 20 hektare. Kenapa? Karena harga tanah murah, karena budget murah," kata dia di kantor Liputan6, SCTV Tower, seperti ditulis Sabtu (3/10/2015).

Pelemahan nilai tukar rupiah juga menjadi momen untuk menggenjot ekspor. Lantaran, dengan begitu keuntungan menjadi berlipat. Franky mengatakan bahwa Indonesia mempunyai daya tarik investasi tersendiri karena memiliki jumlah penduduk yang besar. Sebagian besar pasar di negara ASEAN ada di Indonesia.

"Kemudian melihat market ASEAN sangat menjanjikan jadi ada 600 juta penduduk, Indonesia 240 juta penduduk jadi 40 persen. Market ASEAN ada di Indonesia itu menjadi daya tarik," tuturnya.

Bahkan, Franky menuturkan beberapa negara Asia menjadikan Indonesia sebagai negara sasaran investasi. "Tidak sedikit Jepang, Korea, Taiwan. Mereka menjadikan Indonesia sebagai basis industri," tuturnya.

Untuk diketahui, nilai tukar rupiah memang terus melemah sepanjang tahun ini. Jika dihitung dari awal tahun, nilai tukar rupiah telah melemah lebih dari 17 persen dari kisaran 12.000 per dolar AS ke level 14.000 per dolar AS.

Pada perdagangan kemarin, kurs tengah atau kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) mencatat nilai tukar rupiah melemah menjadi Rp 14.709 per dolar AS pada Jumat, dari perdagangan Kamis yang berada di level Rp 14.654 per dolar AS. (Amd/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya