Mendag Lembong Sebut Kondisi Rupiah Tembus 14.700 Tak Normal

Menteri Perdagangan Thomas Lembong menyebutkan butuh tingkat keseriusan berbeda untuk mengatasi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 28 Sep 2015, 14:15 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2015, 14:15 WIB
20150928- Peluncuran ASEAN Economic Community AEC-Jakarta- Thomas Lembong
Mendag Thomas Lembong (kanan) meresmikan peluncuran Mobile magic box di Kemendag, Jakarta, Senin (28/9/2015). AEC Center dibentuk untuk edukasi publik tentang perkembangan dan peluang MEA. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan Thomas Lembong menilai kondisi nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hingga sentuh level 14.700 sudah tidak normal. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ini menjadi perhatian serius pemerintah.

"Situasi perekonomian regional dan dunia terus terang sangat memprihatinkan. Terus terang saja saya sangat prihatin kalau rupiah sudah mencapai 14.700 per dolar AS. Ini sudah berbeda dengan kondisi yang sebelumnya atau normal," kata dia di Jakarta, Senin (28/9/2015).

Karena itu, Thomas mengatakan penanganannya pun mesti dilakukan di luar hal normal."Ini akan membutuhkan tingkat keseriusan dari kita semua untuk tingkat kesungguhan yang berbeda dari periode atau kondisi normal atau sulit," ujar Lembong.

Pihaknya menuturkan, masalah utama rupiah tertekan ini salah satunya dari daya saing  produk Indonesia di tingkat global. Oleh karena itu, daya saing perlu didorong guna memperkuat nilai tukar rupiah.

"Mata uang kita melemah terus ya, itu harus terjadi untuk mengembalikan daya saing kita di pasar global. Kalau costnya tidak bisa kita tekan untung tidak dapat kita tingkatkan. Tentu pasar menyesuaikan nilai tukar kita untuk menunjukkan tidak bisa bersaing," jelas Lembong.

Pada Senin 28 September 2015, Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan ASEAN Economy Comunity (AEC) Center. Layanan tersebut untuk sosialisasi bagi pemangku kepentingan terkait pelaksanaan masyarakat ekonomi ASEAN. Dengan itu diharapkan daya saing meningkatkan lantaran layanan ditunjang konsultasi dan edukasi terkait MEA.

"Nah jadi harapan saya, AEC Center ini ujungnya memang bukan cuma komunikasi. Pelan-pelan kita coba membantu mencari informasi terbaru pemutakhiran supaya kita mendorong daya saing industri dan UKM  dan masyarakat secara menyeluruh. Jadi terima kasih sekali atas kerja keras dalam menciptakan dan menggerakan AEC ini tentunya akan mendukung sepenuhnya," ujar dia.

Berdasarkan data Bloomberg pukul 11.58 WIB rupiah bertengger pada level 14.734 per dolar AS. Sementara itu, kurs tengah atau kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) mencatat nilai tukar rupiah melemah menjadi 14.696 per dolar AS pada Senin pekan ini dari perdagangan Jumat 25 September 2015  yang berada di level 14.690 per dolar AS. (Amd/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya