Konglomerat Oman Borong Produk Material dari Indonesia

Konglomerat Oman mencatatkan trial order atau estimasi kontrak US$ 2,41 juta untuk produk building material dan infrastruktur Indonesia.

oleh Septian Deny diperbarui 14 Okt 2015, 18:30 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2015, 18:30 WIB
semen
(Foto: M Taufan SP Bustan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Konglomerat Oman mencatatkan trial order atau estimasi kontrak mencapai US$ 2,41 juta atau 32,8 miliar untuk produk building material dan infrastruktur Indonesia pada pameran Infra Oman 2015 yang berlangsung 5-7 Oktober 2015 lalu, di Muscat, Oman.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan, Nus Nuzulia Ishak mengatakan, hal ini telah mengubah persepsi Indonesia menjadi negara pengekspor building material, sekaligus membuktikan bahwa produk Indonesia dapat diandalkan.

"Indonesia di pameran ini meraih sukses besar senilai US$ 2,41 juta," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (14/10/2015).

Pada ajang promosi pertama tersebut, lanjut Nuz, Indonesia tampil besar-besaran sehingga mendapat tanggapan positif dari para pengusaha Oman yang tengah membangun aneka megaproyek, mulai dari jalan, gedung perkantoran, rumah sakit, bandara, hingga dry port.

Menurut Nus, berbekal kualitas yangmumpuni dan harga yang bersaing, Indonesia kebanjiran order baik sebagai agen maupun sebagai supplier. Produk yang banyak diminati antara lain keramik, home appliance, wooden flooring, serta kabel.

"Produk Indonesia disukai karena faktor harga yang bersaing dan produknya yang berkualitas. Ke depan, kami (Kemendag) optimistis Oman akan menjadi pangsa pasar building material dan infrastruktur yang sangat potensial," kata dia.

Nus meyakini promosi menjadi kunci peningkatan ekspor nasional. Untuk itu menurutnya, Kemendag akan terus melakukan penetrasi melalui berbagai pameran dan promosi di sejumlah negara di luar negara-negara tujuan ekspor utama produk Indonesia.

"Promosi dan komunikasi antarpemerintah kedua negara akan membuka jalan yang lebih lebar untuk menerobos sekaligus menjaga pangsa pasar di Oman," kata dia.

Sementara itu, Senior Manager PT Muliakeramik Indah Raya, Hardjo Hiu, mengaku kaget dengan antusiasme perusahaan besar Oman yang tertarik bekerja sama dengan perusahaan Indonesia.

Hal ini karena Indonesia sebenarnya belum begitu dikenal sebagai negara yang mampu memproduksi produk building material dan infrastruktur dengan kuantitas dan kualitas mumpuni.

"Sampai saat ini sudah ada enam perusahaan Oman yang ingin menjadi agen. Kami akan pertimbangkan perusahaan yang terbaik," jelasnya.

Ekspor building material ke Oman mengalami pertumbuhan positif sebesar 72,91 persen dalam lima ahun terakhir. Selama periode Januari-Juli 2015, terjadi kenaikan drastis ekspor produk building material sebesar 653,32 persten dari US$ 355 ribu menjadi US$ 2,67 juta.

Kenaikan tersebut dipicu besarnya permintaan produk other tube/pipe fittings (couplings) dari hanya 1 ton dengan senilai US$ 29 ribu menjadi 11 ton senilai US$ 571 ribu.

Infra Oman merupakan salah satu pameran building material dan konstruksi terbesar di kawasan Timur Tengah. Melalui pameran ini, Indonesia diharapkan dapat memegang peranan penting dalam pembangunan infrastruktur di Oman yang memang sedang membangun megaproyek senilai US$ 164,7 miliar. (Dny/Ndw)

 
 
 
 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya