Liputan6.com, Semarang - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menyatakan, dalam hal penyerapan tenaga kerja, industri tekstil menjadi industri yang dapat diandalkan. Pasalnya, industri ini mampu menyerap tenaga kerja jauh lebih banyak dibandingkan dengan industri di sektor lain.
"Daya serap tenaga kerja sektor tekstil 6,5 kali lipat dibandingkan dengan sektor lain," ujarnya di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (15/10/2015).
Dia menjelaskan, keberadaan industri padat karya seperti industri tekstil ini sangat penting dalam rangka memastikan ketersediaan lapangan kerja di dalam negeri.
Menurut Franky, setiap 1 persen pertumbuhan ekonomi, seharusnya mampu menyerap sebanyak 460 ribu tenaga kerja. Namun pada 2014 lalu, pertumbuhan ekonomi sebesar 1 persen hanya mampu menyerap 160 ribu tenaga kerja.
"Saat ini pemerintah mencanangkan setiap tahun ada penyerapan 2 juta naga kerja. Kalau pertumbuhan ekonomi kita 5 persen, maka setiap 1 persen harus bisa serap 400 ribu. Ini berarti pilihannnya ada pada industri padat karya, utamanya tekstil, sepatu makanan minuman dan furnitur," tandasnya.
Sebelumnya, BKPM sudah memastikan bahwa 16 perusahaan padat karya bakal merekrut tenaga kerja secara besar-besaran hingga mencapai 121 ribu tenaga kerja.
Kepala BKPM Franky Sibarani berharap langkah ini bisa menahan laju pemutusan hubungan kerja (PHK) yang akhir-akhir ini marak terjadi.
"Ada 16 perusahaan dalam waktu dekat ini dan ke depan akan merekrut 121 ribu tenaga kerja di hampir 15 kabupaten kota. Ada dua provinsi, yaitu Jawa Tengah dan Jawa Barat," katanya.
Ke-16 perusahaan padat karya, yang terlibat dalam tahap pertama program investasi padat karya menciptakan lapangan kerja tersebut, terdiri 3 penanaman modal asing (PMA) dan 2 penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang berlokasi di Provinsi Jawa Barat.
Dengan total rencana investasi Rp 5,8 triliun, perusahaan di Jawa Barat ini ditargetkan bisa menyerap 29.580 orang tenaga kerja, dengan perincian 20.580 orang pada tahun 2015-2016 dan 9.000 orang pada tahun 2017-2019.
"Perusahan padat karya tersebut berada di Kabupaten Bandung, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Garut, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Sumedang," ungkap Franky.
Sementara itu, di Provinsi Jawa Tengah terdapat 8 PMA dan 3 PMDN, dengan total rencana investasi Rp 13,1 triliun dan realisasi investasi Rp 9,6 triliun. 11 Perusahaan ini ditargetkan bisa menyerap tenaga kerja 91.705 orang, dengan perincian 53.305 orang pada tahun 2015-2016 dan 38.400 orang pada tahun 2017-2019.
"Berada di Kabupaten Boyolali, Kabupaten Jepara, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Sragen, Kota Salatiga dan Kota Semarang," papar dia.
Dari 16 perusahaan padat karya tersebut terdiri atas industri kulit, barang dari kulit dan sepatu sebanyak 7 perusahan dengan total rencana investasi Rp 2,2 triliun dan realisasi investasi Rp 2,7 triliun. Industri ini akan menyerap sekitar 58.300 orang tenaga kerja dalam kurun waktu 2015-2019.
Industri tekstil sebanyak 8 delapan perusahaan dengan rencana investasi Rp 12,1 triliun dan realisasi investasi Rp 8,5 triliun dengan rencana penyerapan tenaga kerja 57.705 orang sepanjang 2015-2019. (Dny/Gdn)
BKPM: Industri Tekstil Jadi Andalan Penyerapan Tenaga Kerja
Setiap 1 persen pertumbuhan ekonomi, seharusnya mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 460 ribu orang.
Diperbarui 15 Okt 2015, 13:54 WIBDiterbitkan 15 Okt 2015, 13:54 WIB
Aktivitas pekerja di PT Pan Brother,Tangerang, Banten, Selasa (13/10/2015). Industri tekstil di dalam negeri terus menggeliat. Hal ini ditandai dengan adanya peningkatan produksi dan aliran investasi di dalam dan luar negeri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Tarif Trump Ditunda, OJK Siapkan Strategi Buat Industri Keuangan
3 Manfaat Daun Kelor untuk Tumbuh Kembang dan Kecerdasan Anak
Respons Tarif Unilateral AS, Mendag Budi: Indonesia Komit Tempuh Jalur Diplomasi dan Negosiasi
Makanan Penyebab Asam Lambung, Kenali dan Hindari untuk Kesehatan Pencernaan
Cara Luluran yang Benar untuk Kulit Sehat dan Bercahaya, Ketahui Waktu Terbaiknya Sesuai Jenis Kulit
Hasil Badminton Asia Championships 2025: Rinov/Pitha Dikalahkan Unggulan Pertama
Perbedaan Mandi Wajib dan Mandi Junub yang Sering Diabaikan, Wajib Tahu!
AI Ubah Lanskap Pendidikan di Indonesia, dari Implementasi Ujian Daring hingga Personalisasi Pembelajaran
Trump Tunda Penerapan Tarif Resiprokal, OJK dan Pemerintah Bakal Lakukan Hal ini
Apa Penyebab Batu Ginjal, Pahami Faktor Risiko dan Pencegahannya
Dulu Dibilang Lelucon, Kini Jadi Kenyataan: Ramalan Gus Dur soal Kereta Super Cepat yang Sedang Dikembangkan China
Tekanan Darah Tinggi: Pengertian, Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya