Penyaluran Kredit BTPN Tumbuh 11%

Pertumbuhan kredit BTPN dimotori oleh peningkatan kredit ke segmen masyarakat prasejahtera produktif serta pelaku UMKM.

oleh Liputan6 diperbarui 19 Okt 2015, 15:06 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2015, 15:06 WIB
BTPN.
BTPN. (Foto: Antara)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) mampu mencetak pertumbuhan kredit 11 persen pada September 2015. Namun sayangnya, pertumbuhan penyaluran kredit yang moderat tersebut tak diiringi pertumbuhan laba yang moderat juga. 

Direktur Utama BTPN, Jerry Ng menjelaskan, perseroan mampu membukukan pertumbuhan kredit secara moderat di tengah perekonomian yang masih menantang. Pada 30 September 2015, BTPN membukukan kredit Rp56,9 triliun, tumbuh 11 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp51,1 triliun.

Pertumbuhan kredit dimotori oleh peningkatan kredit ke segmen masyarakat prasejahtera produktif serta pelaku UMKM. Kredit prasejahtera produktif naik 46 persen menjadi Rp3,2 triliun dan kredit UMKM naik 31 persen menjadi Rp15,2 triliun.

“Data ini memperlihatkan tingginya kebutuhan pendanaan di kelompok masyarakat bawah, serta aktivitas UMKM yang tetap menggeliat di tengah perekonomian yang menantang. Kami senang, dalam situasi ini dapat terus meningkatkan partisipasi dalam membiayai UMKM,” katanya dalam keterangan tertulis, Senin (19/10/2015).

Kenaikan penyaluran kredit tetap diimbangi dengan prinsip kehati-hatian yang tercermin dari tingkat rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) yang terjaga di angka 0,8 persen. Rasio tersebut jauh lebih baik dibandingkan dengan data rata-rata NPL industri perbankan yang cenderung meningkat selama tiga triwulan terakhir.

“Kami bersyukur, BTPN tetap mampu menjalankan fungsi intermediasi secara optimal di tengah situasi perekonomian yang menantang. Pertumbuhan kredit sebesar 11 persen dengan NPL terjaga di 0,8 persen menunjukkan kami masih ekspansif dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian,” ungkap Jerry.

Pencapaian tersebut tidak terlepas dari konsistensi BTPN dalam memberikan program pemberdayaan bagi seluruh nasabahnya. Melalui Program Daya, sebuah program pelatihan dan pendampingan yang diberikan secara berkelanjutan dan terukur, BTPN terus berupaya meningkatkan kapasitas seluruh nasabah.

Hingga akhir September 2015, BTPN telah menyelenggarakan 24.366 aktivitas Daya. Sedangkan jumlah peserta Program Daya mencapai 347.964 nasabah. Data ini menunjukkan tingginya minat nasabah untuk mengikuti program pemberdayaan.

Guna meningkatkan perannya dalam memberdayakan segmen mass market dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat, BTPN juga terus melakukan inovasi. Salah satu bentuk inovasi terkini adalah meluncurkan BTPN Wow!.

BTPN Wow! merupakan brand BTPN untuk program Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) yang digagas oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

BTPN Wow! merupakan layanan perbankan yang praktis dan terjangkau, dengan memanfaatkan teknologi telepon genggam dan didukung jasa agen sebagai perpanjangan tangan BTPN.

“Kami meyakini layanan ini dapat meningkatkan akses masyarakat ke sistem perbankan. Bagi BTPN, layanan berbasis telpon selular ini sangat strategis karena sebagian besar target pasarnya belum memiliki rekening, tinggal di desa dan jauh dari jangkauan layanan bank,” ujar Jerry. 

Pertumbuhan yang moderat di sisi kredit, mendorong peningkatan aset BTPN sebesar 12 persendari Rp 71,7 triliun menjadi Rp 80,1 triliun pada 30 September 2015. Adapun rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) sebesar 23,8 persen.

Dengan berbagai pencapaian tersebut, hingga akhir September 2015, BTPN mencatat laba bersih setelah pajak (NPAT) sebesar Rp 1,38 triliun, lebih rendah 3 persen dari periode tahun lalu sebesar Rp 1,42 triliun.

“Jika tidak memperhitungkan investasi baru, laba kami sejatinya tumbuh positif. Kami optimistis, ke depan BTPN akan lebih baik lagi,” tutup Jerry. (Harun/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya