Tarif Internet di Indonesia Timur Mahal, Ini Penjelasan Telkom

Direktur Utama TLKM, Alex J Sinaga mengatakan penyesuaian tersebut merupakan hal yang wajar.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 02 Nov 2015, 14:01 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2015, 14:01 WIB
Internet network
Ilustrasi internet (trustedreviews.com)

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) mengungkapkan, mahalnya tarif internet yang diterapkan oleh anak usaha PT Telkomsel di Indonesia bagian Timur karena mahalnya biaya investasi. Maka dari itu, Telkomsel sendiri melakukan penyesuaian harga.

Direktur Utama TLKM, Alex J Sinaga mengatakan penyesuaian tersebut merupakan hal yang wajar.

"Kalau diimbau supaya nggak terlalu jauh gap-nya, saya kira sudah diikuti Telkom. Tapi kalau ditanya apakah itu salah, itu nggak. Karena ke daerah timur, biaya capital expenditure (capex) jauh lebih mahal," kata dia di Jakarta, Senin (2/11/2015).

Sementara, TLKM menyatakan telah menyalurkan dana universal service obligation (USO). Menurutnya, seharusnya dana tersebut juga digunakan untuk berkontribusi di wilayah Timur.

"Ada dana USO loh. Tanya Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkoinfo) tuh. Dana USO sudah dipakai untuk apa saja. Jadi Telkom ini sudah melakukan melebihi apa yang diminta oleh license-nya sendiri. Kalau ada daerah-daerah yang belum terjangkau, seluruh operator itu memberikan retribusi yang masuk PNBP Kemenkominfo yang disebut dana USO. Tanya aja dipakai untuk apa saja. Tapi saya tahu mereka punya program, jadi tinggal tunggu waktu saja programnya," jelas dia.

Pemerintah sedang melakukan pembahasan mengenai rencana pengaturan tarif pungut atau retail data internet. Saat ini disparitas (perbedaan) tarif akses internet antar wilayah di Indonesia memang cukup mencolok.

Tarif internet saat ini memang masih ditentukan oleh masing-masing operator seluler. Belum ada peraturan yang mengatur tarif layanan data secara spesifik, sehingga tarif antara satu wilayah dengan wilayah lainnya bisa berbeda.

Misalnya untuk wilayah dengan populasi penduduk yang rendah dan penetrasi pengguna layanan internet yang kecil, tarif layanan internet diterapkan lebih tinggi daripada di wilayah dengan jumlah populasi dan penetrasi pengguna layanan internet yang tinggi.

Terkait rencana pengaturan tarif layanan data internet yang akan diterapkan pemerintah, Telkomsel selaku operator seluler terbesar di Indonesia menyatakan siap mematuhinya. Saat ini Telkomsel tengah mengkaji untuk memperkecil perbedaan tarif layanan data di seluruh kawasan di Indonesia agar tetap terjangkau oleh masyarakat.

"Penggelaran jaringan Telkomsel ke berbagai daerah di Indonesia memiliki besaran biaya yang berbeda-beda, akibat dari berbedanya tingkat kesulitan dan komponen biaya lainnya yang dibutuhkan untuk menggelar infrastruktur jaringan di suatu lokasi. Karena itu Telkomsel menerapkan pembagian tarif data berdasarkan zona sesuai dengan besaran biaya yang dibutuhkan untuk penggelaran jaringan di suatu lokasi," tandas Direktur Utama Telkomsel, Ririek Adriansyah. (Amd/Zul)*

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya