Perusahaan Indonesia Segera Pasok Seragam Tentara Kamboja

PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex terus melebarkan sayapnya ke luar negeri.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 11 Nov 2015, 20:44 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2015, 20:44 WIB
Beberapa pekerja memeriksa seragam militer yang siap diekspor di perusahan garmen PT Sritex, Sukoharjo, Jateng. (Antara)

Liputan6.com, Jakarta - PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex terus melebarkan sayapnya ke luar negeri. Perseroan akan menjual seragam tentara ke negara Kamboja.

Direktur Keuangan SRIL Allan M Severino menerangkan, untuk hal tersebut SRIL akan menggandeng perusahaan lokal dan mendirikan perusahaan baru. Lalu, seragam tersebut dijual ke pemerintah Kamboja.

Saat ini, SRIL sedang menggodok perjanjian kerjasama baik dengan perusahaan lokal dan pemerintah Kamboja. Perjanjian tersebut bakal rampung pada akhir tahun ini.

"MoU selesai akhir tahun ini, tahun depan produksi dan trading," kata dia di Jakarta, Rabu (11/11/2015).


Pihaknya menuturkan, belum bisa memastikan lama kontrak terkait perjanjian tersebut. Akan tetapi, nilai transaksinya menggiurkan sampai US$ 50 juta per tahun.

"Nanti kita buat seragam tentara. Maunya pemerintah Kamboja sih produknya dijual ke perusahaan Kamboja. Terus perusahaan ini yang jual ke pemerintahnya. Nilai kontraknya belum tahu, tapi bisa puluhan juta dolar AS. Mungkin kalau kita bisa bikin seragam buat ABRI dan Polri di sana, ke pemerintahannya disana itu bisa sampe US$ 50 juta per tahun," jelasnya.

Tak hanya Kamboja, Allan menuturkan dalam waktu dekat akan menjual seragam ke Hong Kong. Berbeda dengan Kamboja, untuk Hongkong SRIL melakukan penjualan langsung.

"Paling mendekati ya Kamboja dan Hong Kong. Hong Kong seragam salah satu instansi pemerintahannya. Hong Kong enggak pakai MoU tapi langsung dijual. Nggak ada kerjasama, langsung swasta ke pemerintah. Nilai nggak besar, US$ 5 juta- US$ 10 juta," tandas dia. (Amd/Ndw)

 
 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya