Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih betah di kisaran 13.900. Rencana kenaikan bank sentral AS menaikkan suku bunganya menjadi salah satu sentimen dominan yang pengaruhi laju nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Mengutip data Bloomberg, rupiah dibuka menguat 0,21 persen ke level 13.985 per dolar Amerika Serikat pada Kamis pagi ini dari penutupan perdagangan lalu di kisaran 14.015 per dolar AS. Dolar AS terhadap rupiah sempat melemah di kisaran 13.949.
Penguatan dolar AS terhadap rupiah di kisaran 13.994. Hingga siang ini, rupiah bergerak di kisaran 13.923-13.999 per dolar AS.
Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) juga melemah. Posisi rupiah melemah 0,7 persen ke level 13.954 per dolar AS dari posisi 8 Desember 2015 di level 13.853 per dolar AS.
Advertisement
Baca Juga
Analis PT Bank Danamon Tbk, Dian Eka Ayu menuturkan tekanan rupiah didominasi dari sentimen eksternal. Bank sentral AS akan melakukan pertemuan pada 15-16 Desember 2015. Pelaku pasar menanti hasil keputusan bank sentral AS untuk menaikkan suku bunganya. Sedangkan sentimen internal, Ayu menilai ada permintaan dolar AS yang sedikit lebih tinggi menjelang akhir tahun sehingga mempengaruhi rupiah.
"Pengaruh paling besar untuk rupiah dari eksternal. Ada harapan kenaikan suku bunga bank sentral AS mengingat data ekonomi membaik jadi ada tekanan hingga akhir tahun. Akan tetapi awal tahun depan tekanan itu mereda," ujar Dian.
Dian mengatakan, bank sentral AS akan menaikkan suku bunga bank sentral AS secara bertahap. Hal itu melihat pertumbuhan ekonomi AS belum terlalu solid. (Ahm/Igw)
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6