Top 3: Harga Premium dan Solar Turun

artikel mengenai negara termiskin di Asia juga masih jadi sorotan. Berikut artikel Top 3 kanal bisnis Kamis pagi ini

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 24 Des 2015, 08:30 WIB
Diterbitkan 24 Des 2015, 08:30 WIB
20150930-Pom Bensin-BBM-SPBU-Jakarta
Aktivitas pengisian BBM di SPBU Cikini, Jakarta, Rabu (30/9/2015). Menteri ESDM, Sudirman Said menegaskan, awal Oktober tidak ada penurunan atau kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) baik itu bensin premium maupun solar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah memutuskan untuk menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Hal itu mempertimbangkan nilai tukar rupiah dan harga minyak dunia.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menuturkan, harga premium turun menjadi Rp 7.150 per liter dari harga semula Rp 7.300. Ia menyebutkan harga ekonomi premium semula Rp 6.950. Pemerintah memungut dana untuk ketahanan energi sekitar Rp 200 untuk premium. Dengan itu harga premium menjadi Rp 7.150.

"Kami simpan Rp 200 per liter dari premium untuk dipupuk jadi dana ketahanan energi untuk mengembangkan energi baru terbarukan," ujar Sudirman, Rabu (23/12/2015).

Artikel mengenai penurunan harga BBM menjadi perhatian pembaca kanal bisnis Liputan6.com, Kamis (24/12/2015) pagi. Selain itu, artikel mengenai negara termiskin di Asia juga masih jadi sorotan. Berikut artikel Top 3 kanal bisnis Kamis pagi ini. Klik tautan untuk membaca berita selengkapnya.

1. Harga Premium Turun Jadi Rp 7.150 dan Solar Rp 5.950

Pemerintah memutuskan untuk menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Hal itu mempertimbangkan nilai tukar rupiah dan harga minyak dunia.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menuturkan, harga premium turun menjadi Rp 7.150 per liter dari harga semula Rp 7.300. Ia menyebutkan harga ekonomi premium semula Rp 6.950. Pemerintah memungut dana untuk ketahanan energi sekitar Rp 200 untuk premium. Dengan itu harga premium menjadi Rp 7.150.

"Kami simpan Rp 200 per liter dari premium untuk dipupuk jadi dana ketahanan energi untuk mengembangkan energi baru terbarukan," ujar Sudirman, Rabu (23/12/2015).

Berita selengkapnya, klik di sini

2. Perubahan Harga BBM Berlaku Mulai 5 Januari 2016

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menyatakan, penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) akan berlaku 5 Januari 2016. Besaran penyesuaian harga BBM akan diumumkan pada Rabu (23/12/2015) setelah Sidang Kabinet (Sidkab).

"Setelah diumumkan tidak langsung berlaku, jadi tidak akan persis 1 Januari. Jadi mungkin harga baru ini berapa pun yang diputuskan akan berlaku tanggal 5 Januari," kata Sudirman, di Kantor Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (23/12/2015).

Sudirman mengungkapkan,‎ penyesuaian harga BBM baru akan berlaku pasar 5 Januari untuk memberikan kesempatan kepada pemilik Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) menghabiskan stok BBM yang masih menggunakan harga lama. "Alasannya, kami perlu memberi kesempatan kepada penyalur atau kepada SPBU agar tidak rugi. Diberikan kesempatan untuk menghabiskan stok mereka," tutur Sudirman.

Berita selengkapnya, klik di sini

3. Negara Paling Miskin di Asia, Mana Saja?

Benua Asia dipenuhi banyak negara-negara maju seperti China, Jepang, Korea Selatan, Singapura dan negara berkembang seperti Indonesia. Berdasarkan GDP, negara-negara tersebut hidup cukup makmur.

Selain itu, di Asia juga terdapat negara-negara yang miskin, berdasarkan GDP mereka. Kebanyakan negara-negara paling miskin di Asia adalah negara bekas perang atau masih rawan konflik dan bencana.

Seperti dilansir dari Insidermonkey, Selasa (22/12/2015), ini 7 negara paling miskin di Asia, diurut dari yang tertinggi hingga terendah.

Berita selengkapnya, klik di sini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya