Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan mengembangkan industri kecil dan menengah (IKM) berbahan baku kerang dengan pola inti-plasma. Selain itu, nantinya perusahaan kerajinan kerang yang telah mapan menjadi induk dan menerima kerajinan setengah jadi dari perajin. Saingan terbeat Indonesia adalah Vietnam dan Filipina.
Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan, sebagai negara maritim, Indonesia memiliki potensi pemanfaatan kerang yang masih sangat besar. Oleh sebab itu potensi ini harus dikembangkan.
Baca Juga
"Kita akan kembangkan lagi dengan pola inti-plasma yang konkretnya perajin memasok kerajinan setengah jadi kepada perusahaan kerajinan kerang yang sudah mapan," ujarnya di Jakarta, Jumat (15/1/2016).
Advertisement
Baca Juga
Menurut dia, saat ini kompetitor Indonesia dalam hal kerajinan kerang yaitu Filipina dan Vietnam. Namun jenis produk yang bisa dihasilkan oleh kedua negara tersebut dinilai masih terbatas.
"Kita punya potensi yang lebih tinggi jadi harus diperkuat dengan desain, inovasi dan strategi kemitraan inti-plasma ini," katanya.
Pengembangan pola inti-plasma, lanjut Saleh, akan memberikan keuntungan baik bagi pada perajin maupun industri yang menjadi mitranya. Bagi perajin pola ini akan memperluas akses pemasaran dan peningkatan kualitas.
Selain itu, pelaku industri juga bisa berperan sebagai pelatih perajin kerang untuk memproduksi bahan kerajinan sesuai pesanan dan mengenalkan standar kualitas.
Dengan demikian pada diharapkan akan meningkatkan kesejahteraan bagi para perajin dan pekerja di industri serta adanya memeratakan pengembangan industri di Tanah Air.
"Kerang sendiri banyak terdapat di seluruh Indonesia dengan beragam jenis, warna dan bentuk. Varian-varian ini membuahkan keunggulan bagi kerajinan di Tanah Air," ungkap dia.
Sementara itu, Direktur Jenderal IKM Kemenperin, Euis Saedah mengatakan, pihaknya akan memacu pengembangan kerajinan ini dengan pelatihan di sentra kerang seperti di Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang memiliki jenis kerang yang khas.
"Kami juga melakukan hal serupa di Buton, Sulawesi Tenggara. Secara umum, seluruh pantai di Indonesia punya kekayaan kerang yang mesti dimaksimalkan," tandas dia.